Tradisi Ektrem Potong Jari dari Suku Dani Papua.
Sumber :
  • Viva.co.id

Mengenal Tradisi Ektrem Potong Jari dari Suku Dani Papua, Cara Berduka untuk Kerabat yang Meninggal

Kamis, 22 Juni 2023 - 13:53 WIB

Jakarta, tvOnenew.com - Suku Dani adalah salah satu suku paling terkenal dan terbesar di Papua. Suku ini memiliki budaya dan tradisi unik yang patut dipelajari. 

Diketahui, Papua adalah salah satu provinsi terbesar di Indonesia dan rumah bagi banyak kelompok etnis. Diperkirakan jumlah suku yang mendiami tanah Cendrawasih kurang lebih 466 suku. 

Beberapa suku bangsa yang terkenal di Papua seperti suku Asmat, suku Amungme, suku Bauzi dan suku Dani. Beberapa suku lainnya tersebar di beberapa wilayah yang ada. 

Suku Dani sendiri mendiami wilayah Lembah Baliem di bagian tengah Pegunungan Jayawijaya Papua. 

Suku ini hidup berkelompok dan berumah di Honai. Mereka juga tetap mengikuti tata krama dan adat leluhur serta tetap menggunakan teknologi Neolitik masa lalu. 

Selain itu, para pria suku ini tetap memakai koteka untuk menutupi aurat, dan para wanitanya tetap memakai pakaian berumbai yang terbuat dari rumput dan ijuk. 

Populasi suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem diperkirakan sekitar 60.000 jiwa. Mereka hidup berkelompok atau secara kolektif dalam suatu komunitas. Mereka tidak mengenal konsep keluarga dimana ayah, ibu dan anak tinggal dalam satu rumah. 

Beberapa keluarga tinggal di sebuah tempat bernama Sili. Biasanya 3-4 anggota keluarga. 

Sistem kekerabatan suku Dani dapat dibedakan menjadi tiga macam. Yaitu kerabat, anggota masyarakat dan kelompok daerah. Kelompok keluarga terkecil adalah keluarga besar. Yakni terdiri dari 3-4 keluarga inti yang tinggal bersama dalam satu kawasan pemukiman. 

Masyarakat tersebut merupakan struktur masyarakat yang terdiri dari beberapa marga kecil yang disebut ukul tammi (marga besar). Dan kelompok daerah adalah gabungan dari kelompok keluarga besar dalam satu rumah susun (uma). 

Orang Denmark selalu hidup berdampingan dan saling membantu. Misalnya, ketika membuka perkebunan, mengolah tanah dan membangun rumah, mereka selalu bergotong royong. 

Suku Dani dikenal dengan tingkat persaudaraan yang tinggi di antara mereka sendiri. Salah satunya adalah tradisi potong jari saat ada anggota keluarga yang tidak hadir. 

Bagi orang normal, memotong jari terdengar mengerikan. Namun bagi suku Dani, memotong jari memiliki makna yang dalam.  

Ketika seorang anggota keluarga meninggal, satu jari dipotong. Kebanyakan orang yang melakukan pemotongan jari ini adalah wanita. 

Namun, selain wanita, beberapa pria juga melakukannya untuk menunjukkan kesedihan yang mendalam. Laki-laki biasanya tidak memotong jari mereka, tetapi mereka memotong kulit telinga mereka. 

Memotong jari ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. 
    
Jari dianggap sebagai lambang kerukunan, persatuan dan kekuatan suku Dani. Suku Dani memiliki ungkapan yang berbunyi “wene opakima dapulik welaikarek mekehasik”, ungkapan ini berarti simbol hidup bersama dengan keluarga, klan, rumah, suku, leluhur, bahasa, sejarah dan juga asal usul. 

Sebelum pemotongan jari dimulai, jari dililitkan di sekitar benang dan mantra diucapkan. Jari-jarinya diikat dengan benang sampai mati rasa. Lalu dipotong saja untuk mengurangi jumlah darah yang keluar. 

Pemotongan jari dapat dilakukan dengan dua cara: pertama, perempuan dapat menggigit jarinya atau dapat menggunakan kapak atau pisau. 

Setelah tradisi berakhir, luka tersebut dibalut dengan daun dan melalui proses penyembuhan alami yang diperkirakan berlangsung sekitar satu bulan. Ketika orang tua meninggal, mereka memotong dua buku jari. 

Pada saat yang sama, hanya satu pergelangan kaki yang diamputasi untuk kerabat. 

Suku Dani mulai menurunkan prosesi Iki Palek. Namun, ada juga orang yang jarinya dipotong. (mg1/ree)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:06
04:32
01:23
03:07
02:33
04:17
Viral