Suku Muria India.
Sumber :
  • Viva.co.id

Tradisi Suku Muria India, Anak-anak Dilatih untuk Melakukan Seks Sebelum Menikah

Minggu, 2 Juli 2023 - 05:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Suku Muria yang tinggal di wilayah Naxal Bastar Chhattisgarh di India tengah memiliki tradisi berusia berabad-abad yang membuat orang geleng-geleng kepala. 

Tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan Ghotul Muria. Dilansir oleh indiatimes.com, Ghotul merupakan budaya suku Muria dan Gond yang tidak tabu melakukan seks sebelum menikah. 

Dalam budaya ini, anak-anak dibesarkan untuk melakukan hubungan seks pranikah. Ghotul menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat, asrama desa untuk anak perempuan dan laki-laki yang belum menikah. Remaja diajari pendidikan jasmani, keterampilan, dan minum alkohol untuk seks.  

Remaja pada suku ini juga bisa bersosialisasi di sana, melakukan hubungan seks pranikah dengan satu atau beberapa pasangan, lalu belajar tentang budaya dan legenda suku. Ghotul itu sendiri sebenarnya adalah gubuk yang terbuat dari bambu dan tanah liat. Oleh karena itu, anak laki-laki dan perempuan sudah dikirim ke Ghotul pada usia 10 tahun. 

Menurut tradisi, kedatangan mereka diikuti dengan suara gendang. Di sana anak laki-laki disebut Cheliks sedangkan anak perempuan disebut Motiaris. Adapun pemimpin ghotul yang ada disana bernama Siredar dan Belosa. 

Anak laki-laki Ghotul membuat sisir dari bambu. Semakin menarik sisirnya, semakin besar peluang mendapatkan seorang gadis sebagai pasangan. 

Ketika seorang gadis menyukai sisir laki-laki, ia akan mencurinya dan dengan bangga memakainya di rambut. Kemudian mereka berkomitmen untuk hidup bersama.                        

Uniknya, mereka memiliki kebebasan untuk melakukan apapun yang mereka inginkan, seperti merasakan kenikmatan atau menjalaninya secara maksimal dengan melakukan hubungan intim sebanyak mungkin hingga menemukan pasangan yang ideal. 

Namun, seks berkelompok tidak diperbolehkan di sana. Di beberapa tempat, anggota tidak mau melakukan ini karena menimbulkan ketertarikan emosional pada pasangannya yang dapat dikenakan sanksi. 

Di sana anak muda didorong untuk menjalin hubungan monogami, namun terkadang dengan banyak orang.

Harus dipahami bahwa remaja diperbolehkan berhubungan seks tanpa ikatan emosional. Sebelum melakukan hubungan seksual, remaja putri biasanya mengkonsumsi alkohol tradisional yang berguna sebagai alat kontrasepsi. 

Seperti halnya kencan modern, banyak pasangan memilih untuk diharapkan menghabiskan waktu mereka di sana bersama calon pasangan. Artinya, jika hasil hubungan tersebut membuat wanita tersebut hamil, maka anak desa tersebut nantinya akan mengadopsi anak tersebut. (mg1/ree)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:10
01:22
03:12
06:43
02:13
01:45
Viral