- Kolase tvOnenews
Disebut Psikopat, Ini Hukuman Panji Gumilang Jika Santri Gagal ‘Merampok’ Dana Untuk Ponpes Al Zaytun, Disuruh Buka Baju Hingga…
tvOnenews.com - Nama Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun tidak bisa pisahkan. Sang dedengkot dikenal menyebarkan ajaran kontroversial dan menyimpang dari syariat Islam.
Panji Gumilang pernah mengajarkan salam Yahudi, salat Ied dengan jamaah bercampur, dan masih banyak lagi. Kini alumni Ponpes Al Zaytun satu per satu buka suara.
Dilansir dari kanal Youtube Apa Kabar Indonesia Malam (AKIM), Ken Setiawan mantan pengurus Ponpes Al Zaytun blak-blakan membongkar kebobrokan ponpes.
Sang alumnus mengungkapkan bahwa sosok Panji Gumilang ternyata bukanlah sosok sembarangan.
Menurutnya, pemimpin Ponpes Al Zaytun itu adalah orang yang cerdas.
“Kalau bertemu sudah tapi kalau ngobrol saya belum pernah. Bertemu di beberapa acara sering, Panji Gumilang paling hanya menyapa,” kata Ken Setiawan.
Namun, dedengkor Ponpes Al Zaytun itu disebut sebagai sosok psikopat.
“Panji Gumilag ini orang yang cerdas tapi bahasa saya masuk ke kategori psikopat,” sambungnya.
Lebih lanjut, mantan pengurus Ponpes Al Zaytun mengatakan bahwa Panji Gumilang adalah sosok yang pandai menutupi kebohongan.
“Orang yang bisa menutupi kesalahannya, keburukannya ditutup dengan hal bagus. Satu orang bisa menipu jutaan orang," ujar Ken Setiawan.
Pasalnya, Panji Gumilang tak hanya pintar menipu masyarakat tapi juga menipu para pejabat.
"Dia mampu mengorganisir orang segitu banyak, dan mengelola Al Zaytun yang begitu besar. Dan bukan hanya menipu masyarakat biasa tapi menipu para pejabat yang hadir kesana (Ponpes Al Zaytun),” sambungnya.
Tak hanya itu, Ken juga menyampaikan sumber pendapatan Ponpes Al Zaytun. Ketua Crisis Center NII KW9 menghalalkan segala cara termasuk merampok harta orang lain.
“Dari Panji Gumilang gak menyampaikan silakan ngerampok, silakan nyuri, tapi mengatakan bahwa harta orang di luar kelompok termasuk orang tua yang belum berbayar itu kafir semua, dicuri nggak apa-apa,” ungkap Ken Setiawan.
Tak tanggung-tanggung, alumnus Ponpes Al Zaytun mengungkapkan target per orang mencapai Rp10 miliar setiap bulannya. Jika tidak bisa memenuhi target maka akan diberikan hukuman.
Salah satu hukumannya yakni diminta untuk melepas pakaian dan dicambuk hingga berdarah.
“Karena target kita kalau misalnya 1 bulan harus bawa Rp10 miliar, dapatnya misal Rp1 miliar itu nggak berani pulang kita, kalau pulang lepas baju dicambuk kalau belum berdarah belum berhenti,” tutur Ken Setiawan.
Menurut pengakuan Ken, kala itu para santri bisa meraih Rp1 miliar hanya dalam satu hari. Berbagai modus dilakukan termasuk berpura-pura menjadi asisten rumah tangga.
Tak hanya itu, Pemimpin Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang juga memperoleh dana dengan modus pendirian yayasan yatim piatu dan dhuafa.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, klik di sini.
(rka)