- Kolase tvOnenews.com
Peneliti Ponpes Al Zaytun Ungkap Kesaktian Panji Gumilang dan Fakta Sosok Abu Totok Pendiri NII KW9
Ia menuturkan bahwa Isa Bugis ini punya murid bernama Musadeq yang mendirikan Al-Qiyadah dan sebagai penerusnya muncul Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara).
"Makanya saya heran, kenapa Isa Bugis sudah ditindak, kemudian Musadeq juga sudah ditindak, tapi Panji Gumilang kok tetep berlarut-larut, ini kan persoalan yang harus kita sayangkan," ujarnya.
Lebih lanjut, pengurus pusat MUI Bidang Penanganan Terorisme ini menerangkan bahwa hampir 30 tahun, jika merujuk pertama kali Pesantren Al Zaytun didirikan, antara 1996 hingga 1998. Ia menilai bahwa persoalan ini dibiarkan berlarut-larut, karena tidak ada ketegasan dari Pemerintah.
"Karena berpotensi jatuhnya (korban) masyarakat, tentu banyak masyarakat yang tertipu dengan ajaran-ajaran yang semacam ini," tutur M. Najih Arromadloni.
"Di sisi lain, kalau kita lihat juga kalau sekarang Al Zaytun ini bukan samar-samar lagi, faktanya sudah terang benderang, bahkan Panji itu sudah mempropagandakan ajarannya ke publik," tambahnya.
Di mana hal itu sudah menjadi hal serius, karena jika telah masuk tahap mempropagandakan, efeknya akan ada konsekuensi yang luas. Untuk itu, ia berharap adanya campur tangan dari pemerintah menindak tegas dan menyelidiki.
Ponpes Al Zaytun dan Gerakan NII KW 9 Kemudian, M. Najih Arromadloni mengungkapkan bahwa kelompok seperti Al-Zaytun sangat pintar untuk berkamuflase.
"Orang melihat ada bendera merah putihnya, menyanyikan Indonesia Raya, meskipun stanza nya berbeda, lalu ada pendeta yang ikut sholat, ini kan sebetulnya bagian dari kamuflase," terangkannya.
"Al-Zaytun sendiri sebetulnya adalah penjelmaan baru atau re-branding, atau reorganisasi dari NII kan," ujarnya.
"Dulu ada Kartosuwiryo, Daud Beureueh, ada Jaelani, kemudian dilanjutkan sekarang oleh Panji Gumilang," jelasnya.