- Instagram @kepanitiaanalzaytun
Ini Alasan Panji Gumilang Ajari Santri Al Zaytun Lagu Hevenu Shalom Aleichem
Jakarta, tvOnenews.com - Ini alasan Panji Gumilang ajari santri Al Zaytun lagu Hevenu Shalom Aleichem.
Ternyata Panji Gumilang pimpinan Al Zaytun punya alasan tersendiri kenapa lagu yang kental dengan salam orang Yahudi, yakni Hevenu Shalom Aleichem diajarkan di sana.
Panji Gumilang mengatakan alasannya mengajak santri Al Zaytun menyanyi Hevenu Shalom Aleichem karena salam berbahasa Ibrani itu bisa dibuat syair lagu.
Dia meyakini assalamualaikum tidak boleh dilagukan.
“Adapun saya menyanyikan karena itu bisa dilagukan. Kalau assalamualaikum enggak boleh dilagukan. Padahal Hevenu Shalom Aleichem itu sama dengan assalamualaikum. [Bedanya] Kalau assalamualaikum tidak boleh dinyanyikan. Kalau ini [Hevenu Shalom Aleichem] boleh dinyanyikan karena saya punya nada-nadanya dan not-notnya,” kata Panji Gumilang dalam Program Kick Andy dilansir viva.co.id, Senin (3/7/2023).
Dalam program tersebut, Panji Gumilang juga mencontohkan dengan menyanyikan lagu Hevenu Shalom Aleichem hingga selesai.
“Kan asyik itu,” katanya setelah menyanyikan lagu tersebut.
Ini alasan Panji Gumilang ajari santri Al Zaytun lagu Hevenu Shalom Aleichem. Dok: Instagram @kepanitiaanalzaytun
Soal lagu Hevenu Shalom Aleichem yang menjadi kontroversi sejumlah tokoh MUI karena dinyanyikan pada ritual keagamaan orang Yahudi, Panji Gumilang mengatakan tidak semua lagu berbahasa Ibrani harus selalu dikaitkan dengan prosesi keagamaan.
“Coba tengok ke Tel Aviv. Tatkala turun dari pesawat anak-anak laki, perempuan menyanyikan itu. Itu penyambutan. Itu hal yang sama seperti salam kita ini. Sama dengan tatkala kita mengadakan khotbah pakai assalamualaikum,” ujarnya.
“Jadi assalamualaikum itu tidak digunakan di tempat-tempat yang ritual [keagamaan] saja. Ketemu di jalan assalamualaikum,” sambungnya.
Atas hal itu, Panji Gumilang semakin yakin ada pihak-pihak yang berusaha merebut Al Zaytun dengan melontarkan isu sesat secara beruntun kepadanya.
Dia pun mengingatkan kepada pihak-pihak yang memiliki upaya demikian bahwa Al Zaytun masih berdiri di Indonesia.
Sebagai pemimpin Al Zaytun, dia mengaku tunduk dengan aturan yang ada. (viva/nsi)