- tvOnenews.com - Muhammad Bagas
Wacana Cak Imin dan Megawati Bertemu, Prabowo Subianto Bilang Begini
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggapi wacana pertemuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Prabowo menyambut baik wacana pertemuan Cak Imin dan Megawati. Dia menganggap segala pertemuan para tokoh politik sebagai hal yang baik.
“Ya bertemu itu kan baik ya. Bagus. Semua unsur pimpinan kalau ketemu itu baik daripada tidak ketemu hehehehe,” kata dia usai bertemu Cak Imin di rumah dinas Wakil Ketua DPR, Jalan Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2023).
Sementara itu, terkait kunjungan Prabowo ke Cak Imin, dia mengatakan bukan atas dasar untuk menjaga sikap PKB agar tak bermanuver dari koalisi Gerindra-PKB.
Prabowo menyebut pertemuannya dengan Cak Imin merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh koalisinya. Namun, ada beberapa pertemuan yang tidak diungkap ke publik.
“Jadi mungkin Anda [wartawan] tahu, kita sering bertemu, mungkin Anda saja yang enggak tahu. Mungkin kalau enggak dipanggil, Anda enggak tahu pertemuan ini,” jelas Menteri Pertahan itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap hubungan pihaknya dengan PKB dan Cak Imin. Menurutnya, PDIP dan PKB makin mesra karena sejarah dan ideologi yang sama.
"Dengan Pak Muhaimin ini, kan, hubungannya sangat dekat, secara histori. Secara ideologis, bahkan Pak Muhaimin Iskandar ini sama dengan Gus Ipul, ya, sudah sepeti anak dari Ibu Megawati," kata Hasto di Jakarta Pusat, Sabtu (8/7/2023).
Hasto menjelaskan kedekatan PDIP dengan PKB juga berdasarkan titipan Presiden Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Kendati demikian, Hasto menuturkan bahwa PKB membutuhkan waktu untuk merencanakan konsolidasi pada Pemilu 2024. Menurutnya, komunikasi antara PDIP dan PKB masih sangat baik hingga sekarang.
"PKB, kan, juga mohon waktu terlebih dahulu. Namun, komunikasi sangat intens terus menerus dilakukan dengan berbagai latar belakang historis," imbuhnya. (lpk/saa)