- Tangkapan layar Youtube Uya Kuya TV / tvOnenews
Lucky Hakim Buktikan Kekayaan dari Dedengkot Al-Zaytun Panji Gumilang, Mengaku Takjub dan Berkata Begini..
tvOnenews.com - Mantan wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim mengungkapkan hal-hal mencengangkan saat mengunjungi Ponpes Al-Zaytun, yang dipimpin oleh Panji Gumilang. Klarifikasi soal menyanyikan lagu Yahudi.
Nama Ponpes Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Shalat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik.
Belakangan Ponpes Al-Zaytun kembali menuai kontroversi setelah kembali viral di media sosial dimana salah satu pimpinan Ponpes Al-Zaytun terlihat mengajak para santri untuk menyanyikan 'Salam Yahudi' Hevenu Shalom Aleichem'.
Kolase Foto Dedengkot Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
Bahkan dalam video viral itu, nampak juga Lucky Hakim ikut bernyanyi bersama para peserta lainnya yang dipimpin oleh Panji Gumilang langsung.
Lucky Hakim dalam video juga terlihat kebingungan dengan apa yang dia saksikan melihat Panji Gumilang bernyanyi Hevenu Shalom Aleichem.
"Memang bingung, karena kan kita bertemu terus tiba-tiba saya ajarkan, kalau diajarkan, kan ajaran apa nih? ini yang ngomong pembina pesantren terbesar di Indonesia loh, masa langsung gak mau, siapa tahu ilmu bagus kan," ujarnya yang dilansir dari Youtube Uya Kuya TV.
Untuk diketahui, lagu tersebut merupakan lagu rohani Kristen yang sudah sangat populer. Dalam bahasa Ibrani, Havenu Shalom Aleichem memiliki arti ‘Semoga Damai menyertaimu’. Namun, ada juga yang menyebutkan hal itu sebagai ucapan salam orang Yahudi.
Pemain sinetron ini mengaku dicontohkan terlebih dahulu, lalu disuruh untuk bernyanyi lagu Yahudi tersebut. Dan dirinya saat itu masih proses untuk mencerna makanya mukanya ia tak sadar memperlihatkan wajah kebingungan.
"Kalau sekarang mah orang enak, kenapa ikut nyanyi itu kan jelas-jelas sesat,'iya Anda setelah baca, mengulas baru tahu," ungkapnya.
"Di detik itu kan pada saat gua diajari oleh Ustaz, diajarin oleh kiai besar, syekh," sambungnya.
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang dan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim.
Ditanya oleh Uya Kuya dari mana awal perkenalan Lucky Hakim dengan Panji Gumilang, sehingga bisa datang ke acara di Ponpes Al-Zaytun.
Ia menjelaskan bahwa pada saat dirinya pertama kali datang ke Indramayu untuk kampanye dan melihat masjid yang sangat besar, yang berada di tengah-tengah sawah.
Di mana waktu itu, Lucky Hakim datang sebagai kandidat Calon Wakil Bupati Indramayu, tapi malah mendapat kabar bahwa justru suara dari Pesantren tersebut lebih contoh ke kandidat lainnya.
Setelah terpilih dan menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu pada tahun 2022, karena masih penasaran, Lucky Hakim mengirim surat dan mengaku ingin silaturahmi.
"Ingin tahu dalamnya seperti apa, disambut tuh, dari gerbang depan ke dalam itu hampir 1 KM, lihat masjid gede banget itu, kayaknya daya tampungnya lebih gede dari masjid Istiqlal deh," tuturnya.
Lalu ketika dirinya datang, ia mengaku disambut dengan baik dan ditunjukkan para santri-santri dari Ponpes Al-Zaytun, masjid hingga ruang pengajaran.
Aktor berusia 43 tahun ini mengaku heran lantaran biaya listrik dari Ponpes Al-Zaytun mencapai ratusan juta.
"Pertanian, ada lumbung padinya, ada pengelola padi, karena bayar listriknya tuh paling mahal se-Indramayu dari Al-Zaytun," ujarnya.
"Berapa itu?" tanya Uya Kuya.
"Ratusan juta, ada sekitar Rp170 juta per bulan," tutur Lucky Hakim.
"Penasaran kan, kan kita pingin lihat, terus pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tuh paling besar di situ," tambahnya.
Lucky Hakim bercerita pada Uya Kuya soal hal-hal mencengangkan di Ponpes Al-Zaytun.
Selain itu, Lucky Hakim menuturkan bahwa melihat kapal-kapal besar yang jaraknya tak jauh dari Al-Zaytun.
"Jadi memang ini kaya banget, luar biasa banyak duit gitu dan ini uang dari mana? kan gua bukan PPATK, gua cuma nanya," terangnya.
Pada momen wawancara dengan tvOne, Lucky Hakim mengaku ada satu hal yang tidak biasa di Al-Zaytun, tidak seperti di pesantren lainnya.
Insting saya mengatakan, bahwa ada sesuatu yang berbeda. Beda itu apakah menjadi salah atau benar harus dibuktikan," ujarnya.
"Kalau berbeda jelas berbeda. Akhirnya saya tahu bahwa saya tidak pernah menemui Kepala Pesantren, apalagi di pesantrennya salam Hevenu Shalom Alechem, itu saya tidak pernah, baru kali ini," lanjutnya
"Saya bingung, kalau berbeda iya (berbeda), kalau benar atau salah saya tidak tahu?," pungkasnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini