Najih Arromadloni bongkar sejarah hingga aliran yang dianut Ponpes Al-Zaytun, pimpinan Panji Gumilang..
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

Pengamat Beberkan Sejarah NII, dari Gerakan, Tokoh hingga Dibubarkan Era Presiden Soekarno, Ternyata Panji Gumilang..

Kamis, 13 Juli 2023 - 05:34 WIB

Jakarta, tvOnenews.com -  Di tengah proses hukum yang dijalani oleh Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang. Pengamat Pendidikan Islam M Najih menjelaskan sejarah gerakan NII (Negara Islam Indonesia) hingga dibubarkan.

Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini belakangan menuai beragam kritikan, mulai dari ajaran agama Islam yang diduga menyimpang hingga dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia atau NII KW9.  

Ponpes Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Salat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik.


Pimpinan ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan gaya azan sholat jumat yang dikumandangkan oleh santri di Ponpes Al-Zaytun, tampak menggunakan gerakan tangan dan tidak menghadap kiblat.

Diketahui sebelumnya pemimpin Ponpes Al- Zaytun, Panji Gumilang, sempat menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri pada Senin (03/07/2023). 

Pemeriksaan yang dilakukan selama sekitar 8 jam tersebut membahas mengenai dugaan kasus penistaan agama.

M Najih Arromadloni selaku pengamat pendidikan islam  hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia Pagi. Ia pun menjelaskan asal mula gerakan NII beroperasi. NII sendiri merupakan singkatan dari Negara Islam Indonesia.

Najih mengungkapkan bahwa keterkaitan NII dengan Ponpes Al-Zaytun sudah menjadi fakta dan tak terbantahkan.

"Keterkaitan NII dengan Al-Zaytun itu tidak bisa dinafikan, itu suatu fakta yang saya kira terang benderang dan banyak sekali bukti-bukti terkait hal tersebut," ujarnya yang dilansir Youtube tvOnenews. 

NII merupakan gerakan yang bertujuan mendirikan negara Islam Indonesia. 

Kelompok ini pernah memproklamasikan berdirinya Negara Karunia Allah Negara Islam Indonesia atau NKA NII pada 7 Agustus 1949. 

NKA NII disebut juga sebagai Darul Islam, yakni rumah, wilayah, atau negara Islam.  

Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo atau lebih dikenal dengan nama Kartosuwiryo yang merupakan salah seorang tokoh Masyumi Jawa Barat menjadi komandan tertinggi gerakan ini. 

Darul Islam (DI) memiliki tentaranya sendiri yang disebut Tentara Islam Indonesia (TII) yang merupakan bentukan dari laskar Hizbullah (tentara Allah) dan Sabilillah (jalan Allah). 

Menurut Kartosuwiryo dan para pengikutnya, NII yang diproklamasikan melalui revolusi Islam itu merupakan implementasi pesan-pesan Islam yang kaffah. 

Pendiri organisasi Khilafatul Muslimin, yakni Abdul Qadir Baraja disebut BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) pernah bergabung dengan NII sebab memiliki visi yang sama. 

Menurut Najih, meskipun gerakan tersebut sudah dilarang di Indonesia, Kartosuwiryo pun telah dihukum mati pada masa Presiden Soekarno tetapi pergerakan NII masih terus berjalan secara ‘bawah tanah’. 

"Sampai saat ini sebetulnya pergerakan mereka masih terus berjalan, meskipun gerakan militer terakhir mereka itu tahun 1962," ujarnya.


M. Najih Arromadloni saat hadir sebagai narasumber di Catatan Demokrasi.

Najih juga selaku Anggota Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI) mengungkapkan bahwa pasca tahun 1962 NII mereorganisasi hingga akhirnya Kartosuwiryo dihukum mati di era Presiden Soekarno dan telah dibubarkan.

NII menurut Najih merupakan induk organisasi teror yang ada di Indonesia termasuk Jamaah Islamiyah (JI) maupun Jamaah Ansharut Daulah (JAD) karena para pendirinya merupakan anggota NII. 

Salah satu waktu itu yang berkembang di daerah lainnya adalah di Aceh (Daud beureueh) dan di Sulawesi Selatan ada gerakan yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar.

Termasuk beberapa aksi teror pengeboman di Indonesia menurut Najih sangat erat kaitannya dengan NII.

Pemimpin Pondok Pesantrean Al-Zaytun Panji Gumilang. (Cepi Kurnia/tvOne)

Pada wawancara itu pula, Najih menegaskan bahwa keterkaitan NII dengan Panji gumilang sudah sejak berdirinya Ponpes Al-Zaytun. Bahkan Panji Gumilang disebut sebagai Komandan KW 9 atau Komandemen Wilayah 9.

Kemudian pada tahun 1960-an, Panji Gumilang juga terpengaruh dengan ajaran Isa Bugis dan juga terpengaruh lembaga kerasulan yang disebut sebagai Karim Hasan.

Menurut Najih, Panji Gumilang telah sinkretik, yang selanjutnya Panji pada tahun 70-an menyebarkan ajaran Isa Bugis di Cisaat Sukabumi, Jawa Barat.a

Ia ditolak hingga dapat pengusiran dari warga hingga memindahkan wilayah propagandanya ke daerah Subang kemudian ke Indramayu. (ind)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:29
06:33
02:13
01:05
10:13
03:23
Viral