- Tim tvOne
Wihara Toasebio, Tempat Ibadah Tertua di Jakarta Kini Menginjak Usia 272 Tahun
Acara ini dihadiri oleh sebagian besar umat Wihara Dharma Jaya Toasebio. Selain itu hadir pula Ketua Umum Dharmapala Nusantara Kevin Wu beserta dengan tokoh lainnya yaitu Hendra B Sjarifudin serta segenap pengurus Yayasan Dharma Jaya Toasebio.
“Sebagai penjaga dan pelestari Dharma, Dharmapala Nusantara saya mendukung kegiatan semacam ini. Perayaan yang disertai dengan berbagai kegiatan positif seperti ini harus dilestarikan dan lebih sering dilaksanakan di kelenteng-kelenteng lainnya. Hal ini bertujuan memberikan pemahaman kepada umat maupun pengunjung sehingga lebih bersemangat dalam memperdalam Dharma dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Kevin Wu.
Jejak Wihara Toasebio
Wihara Dharma Jaya Toasebio awalnya bernama Kelenteng Toasebio dengan altar utamanya Y M Kongco Cheng Goan Cheng Kun dan Kongco Tian Kauw Ciong Kun. Berdiri sejak tahun 1751.
Pemilik awal dari Wihara Toasebio adalah Alm Tan Soen Hok, Alm Tan Sioe Liong dan Alm Tan Khong Tin (Ferdinand Kenchana Jaya).
Wihara bersejarah ini selanjutnya dikelola oleh Yayasan Dharma Jaya Toasebio yang didirikan oleh Ferdinand Kencana Jaya, Husin Buntara Sjarifudin, Husen Buntara Sjarifudin, Agustinawati S.A, Rachman Santosa, Lauw Kiong Hoa, Wong Sem Fie, Harjanto W, SmHk, dan Mujadin Pangestu.
Dengan terbentuknya yayasan tersebut, maka oleh Alm Tan Khong Tin (Ferdinand Kenchana Jaya) bersama dengan Alm Tan Sioe Liong, tanah dan bangunan yang ada di Wihara Toasebio dihibahkan ke Yayasan Dharma Jaya Toasebio. Dan sertifikat tanah area Wihara Toasebio menjadi atas nama Yayasan Dharma Jaya Toasebio.