Jalan utama penghubung antardesa di Desa Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat, terputus akibat longsor.
Sumber :
  • ANTARA/Ahmad Fikri

Jalan Penghubung Tertimbun Tanah Longsor Tiga Desa di Cianjur Terisolir

Jumat, 12 November 2021 - 17:02 WIB

Cianjur, Jawa Barat - Tiga desa terisolir akibat tanah longsor yang terjadi di jalan utama penghubung antar desa di Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, pun segera mengirim alat berat untuk membuka kembali jalan utama tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas PUPR Cianjur untuk menurunkan alat berat ke lokasi karena material longsor setinggi 5 meter dengan panjang 15 meter menutup landasan jalan utama penghubung antar desa. Data awal 3 desa terisolir, sehingga aktifitas warga terhambat," ungkap Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo

Kepala Desa Pamoyanan, Agus Sutiadawa, mengatakan longsor yang menutup jalan utama penghubung antar desa di Kampung Lolongokan, Desa Pamoyanan, terjadi setelah hujan turun deras, sehingga menyebabkan tebing setinggi 20 meter ambruk dan menutup jalan utama antar desa, setinggi 5 meter.

"Jalan utama penghubung 3 desa, Pamoyanan, Cikangkareng dan Sukamekar, tidak dapat dilalui karena longsor setinggi 5 meter menutup akses jalan. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Cianjur dan dinas terkait untuk menurunkan alat berat, " katanya.

Tidak ada korban jiwa atau kerugian materiil dalam kejadian tersebut, namun aktifitas warga terhambat karena jalan terisolir. Meski ada jalan alternatif, kondisinya rusak berat dan sulit dilalui terutama kendaraan roda empat. Sehingga pihaknya berharap alat berat segera datang agar material longsor dapat disingkirkan.

"Kalau pakai alat manual mungkin lama karena tebalnya material longsoran berupa batu besar dan lumpur tebal. Untuk sementara warga yang hendak membawa hasil bumi harus memutar ke jalan lain dengan jarak tempuh menjadi lama dengan kondisi jalan rusak, " katanya.

Tidak ada korban jiwa atau kerugian materiil dalam kejadian tersebut, namun aktifitas warga terhambat karena jalan terisolir. Meski ada jalan alternatif, kondisinya rusak berat dan sulit dilalui terutama kendaraan roda empat. Sehingga pihaknya berharap alat berat segera datang agar material longsor dapat disingkirkan.

"Kalau pakai alat manual mungkin lama karena tebalnya material longsoran berupa batu besar dan lumpur tebal. Untuk sementara warga yang hendak membawa hasil bumi harus memutar ke jalan lain dengan jarak tempuh menjadi lama dengan kondisi jalan rusak, " katanya.*
(ant/mii)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
07:10
12:11
02:34
03:11
02:56
05:22
Viral