- Kolase tvOnenews.com
Nama AM Hendropriyono Kembali Disebut di Tengah Polemik Al-Zaytun, Katanya Eks Kepala BIN Itu
Pembangunan Ponpes Al Zaytun sendiri dikatakan sebagai sebuah cita-cita teokrasi Panji Gumilang membangun ibukota negara (NII) sebagai episentrum.
Islah Bahrawi mengatakan ketika penggalangan dana yang dilakukan lewat operasi pemerintah sudah tidak berlanjut, dikatakan kalau Panji Gumilang pun akhirnya menggaet sejumlah tokoh politis yang dulu ikut menggalang Al Zaytun, namun tidak dengan A.M. Hendropriyono.
"Ketika operasi ini selesai lalu dana dari pemerintah dan juga dari operasi intelijen itu tidak berlanjut, Pak Hendro sudah selesai sebagai kepala BIN dan pak Hendro juga tidak menjadi politisi selesailah semua persoalannya," ungkapnya.
"Dana-dana yang biasa menjadi tambang uang itu tidak mengalir lagi, lalu kemudian Panji Gumilang membuat patron-patron baru di pemerintahan, mantan-mantan Jenderal yang dulu menggalang dia dan beberapa yang masih sibuk berpolitik," lanjutnya.
Islah menerangkan kalau hubungan antara Panji Gumilang dan A.M. Hendropriyono sudah terputus sejak operasi intelijen BIN berakhir.
"Tapi ke Pak Hendro sendiri sepanjang sepengetahuan saya dari data-data yang saya miliki, Pak Hendro kemudian terputus dengan Panji Gumilang. Makanya kalau ada media kemarin menulis di situ ada gedung namanya Hendropriyono ya nggak ada itu," tegasnya.
Tokoh NU ini mengatakan kalau Panji Gumilang masih berhubungan dengan mantan-mantan Jenderal yang dulu melakukan penggalangan untuknya dan saat ini masih berkecimpung di dunia politik.
"Tapi dengan mantan-mantan Jenderal yang dulu melakukan penggalangan dan masih bergerak pada tataran politik masih, saya meyakini itu masih ada hubungannya," ungkap Islah.