- IST
Kisah Pilu Sultan Rif'at Alfatih Leher Terjerat Kabel di Jaksel, Kini Tak Bisa Makan dan Bicara, Keluarga Minta Pertanggungjawaban PT Bali Tower
Selama tiga hari dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Sultan tidak sadarkan diri. Setelah beberapa kali menjalani tindakan operasi pada Mei 2023, Sultan sudah diperbolehkan pulang tetapi kondisinya masih lemah dan sangat memprihatinkan.
"Dia tidak bisa bicara, tidak bisa makan minum secara normal harus melalui bantuan selang. Menelan ludah saja tidak bisa" ucap Fatih.
Lalu pada hari ini Sultan dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo karena ada pendarahan di tenggorokannya. Paru-parunya juga terendam air sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Musibah yang menimpa Sultan tersebut membuat tulang tenggorokannya patah, dan ia harus menggunakan selang untuk makan dan minum. Hanya susu dan makanan cair yang menjadi asupannya. Kondisi ini mengakibatkan berat badan Sultan turun drastis.
"Postur anak saya tingginya 182 cm, dulu saat sehat dan belum terkena musibah berat badanya sekitar 65 kg, kini terus menyusut hingga tersisa sekitar 46 kilogram," pungkas Fatih.
Fatih bukannya tanpa usaha mencari keadilan atas anaknya. Ia pun meminta pertanggungjawaban dari PT Bali Tower selaku yang punya kable optik tersebut.
"Tujuh kali saya bolak-balik ke kantornya. Perwakilan PT Bali Tower hanya menjanjikan bantuan, hingga kini belum ada," katanya.