- Instagram @aniesbaswedan.
Anies Bicara Lapangan Pekerjaan hingga Kebebasan Berpendapat, Gaet Pemilih Muda?
tvOnenews.com - Meningkatnya jumlah pemilih muda dalam Pemilu mendatang mulai dibidik tokoh politik, tidak terkecuali Capres dari Koalisi Persatuan untuk Perubahan, Anies Baswedan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berbicara soal anak muda dalam Hari Menjadi Manusia beberapa waktu lalu. Isu-isu yang berkaitan dengan anak muda, termasuk mental health mulai menjadi perhatian dari Anies.
Dirinya bahkan berkeinginan membantu anak-anak muda agar tidak overthinking. Anies berharap di masa depan, anak-anak muda Indonesia bisa berkreasi dan bekerja tanpa harus menanggung beban mental yang berat.
Dalam unggahan Instagram terbarunya di akun @aniesbaswedan, Senin (31/7/2023), dirinya membeberkan sejumlah program yang dinilai bisa membantu anak muda sehat secara mental. Salah satu yang Anies soroti adalah soal perlunya hunian terjangkau dan transportasi publik yang nyaman serta murah.
Bukan hanya itu, pria yang pernah menjabat sebagai menteri pendidikan itu menilai perlunya akses pendidikan dan lapangan kerja yang mudah.
"Bantu sediakan hunian terjangkau, transportasi publik nyaman dan murah, mudah dapat pendidikan dan pekerjaan, jaga kualitas udara," tulis Anies di akun Instagramnya.
Anies juga berharap pemerintah ke depan bisa menyediakan banyak ruang publik agar anak-anak muda bisa menyalurkan pendapatnya secara bebas dan bertanggung jawab.
Bahkan, Capres yang diusung Partai NasDem, PKS, dan Demokrat itu bercita-cita kelak pemerintah memberi biaya pengobatan bagi orang tua yang sakit agar anak-anak muda tetap fokus pada pekerjaan, kuliah, dan segala aktivitasnya.
"Bahkan bantu pengobatan orangtuanya yang kesulitan. Intinya: jaga iklim dan suasana yang mendukung kesehatan mental, bikin lebih tenang," beber Anies.
Sementara dalam kegiatan Belajarraya 2023 beberapa waktu, Anies Baswedan mengungkapkan kritiknya kepada pemerintah terkait pendidikan. Dirinya menilai jika pendidikan saat ini dimonopoli pemerintah, baik pusat maupun daerah hingga pada akhirnya tidak melibatkan masyarakat dalam menyusun program.
Menurut Anies pendidikan di Indonesia sudah seharusnya menjadi sebuah gerakan, sehingga semua unsur, termasuk masyarakat dilibatkan.(chm)