- Istimewa
Elektabilitas Anjlok, Anies Baswedan Tak Ambil Pusing: Paling Akurat itu Sensus 14 Februari Nanti
Jakarta, tvOnenews.com - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan mengaku tak mau ambil pusing soal elektabilitas anjlok jika dibandingkan dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Anies menyangkal bahwa hasil suara yang keluar di sejumlah survei tidak akurat. Dia menegaskan bahwa dirinya hanya percaya pada survei 14 Februari 2024 atau hasil perolehan suara Pemilihan Presiden.
"Survei itu ada masa naik, ada masa turun, itu biasa. Nanti toh keputusannya survei yang paling akurat itu sensus tanggal 14 Februari itu paling akurat," jelas dia, kepada warga, dikutip Rabu (2/8/2023).
Kendati demikian dia menilai hasil survei yang beberapa waktu ini terus keluar dari sejumlah lembaga adalah hal yang baik untuk umpan baliknya mengatur strategi ke depan.
"Jadi trennya aja yang penting ke sana, melihat itu sebagai sesuatu yang baik untuk feedback bagi kita setiap kalau ada survei itu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, hasil survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mencapai 28,4 persen, sedangkan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo sekitar 23,5 persen dan Anies Baswedan 14,7 persen.
Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto menyebutkan dalam jajaran papan tengah, Puan Maharani mengalami peningkatan signifikan dan berhasil memimpin dengan elektabilitas 4,6 persen. Nama lain yang juga mencuat adalah Erick Thohir yang elektabilitasnya naik hingga 3,4 persen.
“Prabowo hampir tak terbendung lagi memimpin bursa capres, sementara di papan tengah Puan dan Erick elektabilitasnya melejit,” ungkap Dendik dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (2/8/2023).
Menurut Dendik, terus menguatnya Prabowo tidak bisa dilepaskan dari peta konstelasi politik dimana hubungan Presiden Jokowi merenggang dengan PDIP sebagai partai yang pernah membesarkannya sejak awal menjabat Wali Kota di Surakarta.
“Jokowi yang selama ini disebut sebagai petugas partai kini telah menjelma menjadi kekuatan politik tersendiri dan memosisikannya sebagai kingmaker,” katanya. (agr/mii)