- Muhammad Bagas / tim tvOnenews.com
Pakar Hukum Pidana Ungkap Perbedaan Kritik dan Hinaan, Katanya Rocky Gerung itu Justru...
Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat Politik Rocky Gerung dilaporkan ke polisi atas dugaan menghina Presiden Jokowi, adapun pihak yang melaporkan adalah relawan Jokowi.
Sebelumnya, polisi menerima laporan terhadap pernyataan keras Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi.
Di mana imbas pernyataan tersebut, relawan Jokowi pada Senin kemarin membuat laporan di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, namun laporannya tidak diterima.
Kolase foto Presiden Jokowi dan Rocky Gerung.
Adapun laporan di Polda Metro Jaya dibuat oleh Relawan Indonesia Bersatu, pada Senin 31 Juli 2023 malam. Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/POLDA METRO JAYA.
"Kami sebagai relawan dan masyarakat Indonesia sangat terganggu. Dan, ini sudah memunculkan kegaduhan makanya kami melaporkan di Polda Metro Jaya sekaligus kita juga melaporkan penyebar video tersebut," kata Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan saat dikonfirmasi pada Selasa dini hari, 1 Agustus 2023.
Dalam laporan tersebut, terlapornya tertulis Rocky Gerung dan Refly Harun. Refly dilaporkan karena diduga termasuk turut menyebarkan lantaran tayang di akun YouTube Refly Harun.
Pandangan pakar hukum soal kasus Rocky Gerung diduga menghina Presiden Jokowi
Prof Hibnu Nugroho hadir sebagai narasumber di Kabar Petang tvOne, ia mengungkapkan soal perbedaan kritik dan hinaan.
Menurutnya, kritik itu melihat suatu objek jabatan, sementara penghinaan itu melihat suatu objek pribadi manusia.
"Jadi makanya kalau ini sebagai bentuk penghinaan, kembali saya sebagai orang pidana pandangannya tetap normatif, ketika bersangkutan merasa dihina, baru yang bersangkutan, bukan orang lain, bukan kelompok tertentu," ujarnya.
Tapi jika terkait dengan jabatan, Prof Hibnu Nugroho menyebut itu adalah masa kritik.
"Itupun nanti kita harus melihat suatu konteksnya seperti apa, tidak sepotong-potong, dari konteks itu kita lihat aspek melawan hukumnya di mana unsur kesengajaan untuk menghinanya seperti apa," tuturnya.
Pakar hukum Unsoed Purwokerto Prof Hibnu Nugroho. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Guru Besar dari Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto menyebut bahwa gestur dari Rocky Gerung pun harus diperhatikan dalam suatu pembuktian.
"Terkait pidato, aspek gestur, aspek psikologi, aspek mimik itu menghina atau sebagai bentuk gambaran atau sebagai bentuk kritik," ungkapnya.
Untuk itu karena sekarang sudah masuk laporan, Prof Hibnu berharap adanya pembuktian secara scientific, tidak hanya pada potongan video.
Isi pernyataan lengkap Rocky Gerung yang dianggap menghina Presiden Jokowi
Sebelumnya, Dalam video yang beredar, nampak Rocky Gerung mengkritik kebijakan Jokowi dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Rocky yang tak setuju dengan IKN lantas menyebut Jokowi 'bajingan tolol'.
Pernyataan kontroversial itu disampaikan Rocky Gerung di dalam acara buruh di Bekasi
"Saya diundang di situ dan saya setuju rencana buruh untuk mengepung Istana tuh, itu hak buruh. Hak demonstrasi tuh dijamin oleh Undang-undang apapun bentuknya, kecuali bikin kekerasan," ujarnya yang dilansir Youtube Rocky Gerung Official.
"Lalu saya diminta orasi di situ, karena saya senang maka saya orasi kan supaya buruhnya semangat, saya tunjukkan fakta-fakta bahwa Presiden Jokowi tuh harus bertanggungjawab terhadap Omnibus Law, dia takut berdebat, makanya dia ajukan omnibus law itu dibatalkan di Mahkamah Konstitusi, dijadikan perpu isinya sama dengan Undang-undang," ujarnya.
Berikut isi orasi Rocky Gerung yang menyentil Presiden Jokowi di dalam acara buruh.
Rocky Gerung.
"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya. Dia masih pergi ke China buat nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi lain, untuk mencari kejelasan nasibnya," ujar Rocky dalam video.
"Dia pikirin nasibnya sendiri, dia nggak pikirin nasib kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol itu sekaligus pengecut. Ajaib bajingan tapi pengecut," ucap Rocky dalam video tersebut. Dalam video tersebut Rocky juga mengatakan, akan ada demo buruh yang memprotes hal ini pada 10 Agustus mendatang," tuturnya.
"Kita harus lantangkan ini, saya percaya 10 Agustus akan ada kemacetan di jalan tol (demo). Bukan percaya, saya ingin. Lebih baik macet di tol daripada macet di jalan pikiran. Sejarah menunggu kita, dan siapa yang dipanggil sejarah, musti mewakafkan waktu dan tenaganya untuk memungkinkan sejarah itu menempuh jalurnya sendiri. Tidak ada perubahan tanpa gerakan," ungkap dia.
"Saya bisa kasih kritik macem-macem, tapi kekuasaan hanya berubah kalau ditandingi oleh massa, kekuasaan selalu takut pada massa, sejarahnya begitu,sunnatullah nya begitu," pungkasnya. (ind)