- Kolase tvOnenews.com
Dalam Sekejap, Habib Bahar bin Smith Masih Punya Rencana Untuk 'Ratakan' Ponpes Al Zaytun: Kami Barisan Paling Depan
tvOnenews.com - Nama dedengkot Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama pada (1/8/2023) setelah menjalani pemeriksaan yang cukup panjang.
Panji Gumilang menjadi perhatian masyarakat setelah dinilai menyebarkan ajaran yang dinilai melenceng dari Syariat Islam.
Banyak pihak yang menginginkan Panji Gumilang untuk ditahan, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro menjelaskan bahwa dedengkot Ponpes Al Zaytun ini tidak ditahan meski ia telah ditetapkan sebagai tersangka.
Habib Bahar bin Smith dan Panji Gumilang. (Kolase tvOnenews)
Hal ini lantaran masih akan dilakukan pemeriksaan lanjutan sebagai tersangka.
Penetapan Panji Gumilang sebagai tersangka ini mendapat respon beragam dari berbagai pihak, terutama Habib Bahar bin Smith.
Habib Bahar bin Smith sendiri sering muncul di publik memberikan pandangannya tegasnya soal Panji Gumilang.
Dalam banyak kesempatan, Habib Bahar bin Smith mengaku geram dengan tindakan Panji Gumilang yang sesat dan menyesatkan umat.
Tak heran jika Habib Bahar bin Smith ingin Panji Gumilang segera mendapat hukuman setimpal atas apa yang telah diperbuat.
Ketika mengetahui MUI akan digugat oleh Panji Gumilang, Habib Bahar justru mendukung MUI untuk melawan gugatan tersebut.
Selain itu ia juga mengharapkan Ponpes Al Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang untuk segera diratakan.
Seperti apa penjelasan rencana Habib Bahar bin Smith untuk ratakan Ponpes Al Zaytun, simak informasinya berikut ini.
Habib Bahar bin Smith menyatakan mendukung MUI apabila Panji Gumilang menggugatnya. Seperti dilansir dari video pada kanal YouTube Uya Kuya TV, ia pun mengatakan hanya membutuhkan hitungan detik bila ingin meratakan Ponpes Al Zaytun.
“Saya sudah bilang, Bahar bin Smith, dukung MUI satu juta persen. MUI jangan pernah mundur ulama-ulama, Habaib-Habaib dukung MUI, untuk membongkar kesesatan-kesehatan Al Zaytun. Jangan pernah mundur,” ungkap Habib Bahar bin Smith pada kanal YouTube Uya Kuya TV.
“Saya punya murid jutaan kalau saya mau ratain, hitungan detik Bukan sombong, tapi masa saya mau ratain ngomong-ngomong,” sambungnya.
Habib Bahar bin Smith. (Tangkapan Layar YouTube Uya Kuya TV)
Ia pun meyakinkan dan memberi support kepada MUI untuk jangan pernah mundur biar siapapun yang berada dibalik Panji Gumilang, Habib Bahar akan tetap dukung demi selamatkan putra-putri bangsa.
“MUI jangan mundur siapapun bekingnya Panji, Kami putra-putri bangsa kami santri-santri yang pakai sarung berada di barisan paling depan membela MUI mendukung MUI untuk menyelamatkan putra-putri bangsa Indonesia,” ujarnya.
Kemudian, Habib Bahar menyambungkan pertanyaan yang sampai kepadanya mengenai nasib pegawai, guru, juga santri yang berada di Al Zaytun apabila Ponpes yang terletak di Indramayu itu diratakan.
Dirinya sempat menyinggung Pemerintah Indonesia untuk membayar penghasilan Pegawai dan Guru Ponpes Al Zaytun.
“Ada yang tanya begini, terus kalau Al Zaytun dibubarkan Bagaimana nasib pegawai-pegawainya, guru-gurunya. Pemerintah Indonesia ini bisa bayar tenaga kerja dari asing, TKA. Mereka bisa bayar, terus kenapa mereka nggak bisa kasih fasilitas pegawai-pegawai guru-guru di Al Zaytun mereka selamatkan kasih kerjaan,” tegasnya.
“Orang asing saja bisa di kasih kerjaan, masa putra putri Indonesia nggak bisa di kasih kerjaan?” sambungnya.
Sementara dengan para Santri, Habib Bahar mengumumkan bahwa Pondok Pesantren miliknya tidak dipungut biaya alias gratis untuk para Santri Al Zaytun.
“Kalau masalah santrinya, saya kan udah bilang akan saya ajak semua pondok-pondok Pesantren Jawa Barat Banten di manapun untuk menampung santri-santri. Kalau pondok pesantren saya sudah saya umumin gratis,” katanya.
Ia katakan tak perlu takut untuk membubarkan organisasi serta Ponpes yang dipimpin Panji Gumilang.
“Jadi jangan takut, nanti hak konstitusional-nya bagaimana? Halaah, FPI aja bisa dibubarkan secepat kilat,” pungkasnya. (kmr)