- Syifa Aulia/tvOnenews.com
Bendera Partai Dibakar Mahasiswa di Cikini, PDIP Geram Siap Laporkan Oknum Pembakar
Jakarta, tvOnenews.com - Heboh kasus bendera PDIP dibakar oleh sejumlah pemuda pada Jumat (4/8/2023).
Pembakaran bendera PDIP tepat di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat oleh para pemuda yang mengatasnamakan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta.
Bendera PDIP dibakar HMI sebagai bentuk protes terhadap partai dengan lambang moncong putih yang melaporkan pengamat politik Rocky Gerung ke polisi.
Menanggapi hal itu Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya telah siap melaporkan oknum aktivis pembakar bendera PDIP tersebut.
"Untuk diketahui, PDIP memiliki militansi yang tinggi termasuk dalam mengibarkan jutaan bendera di seluruh Tanah Air, dan menjaganya dari tindakan yang tidak pantas," katanya usai acara pelatihan juru kampanye (Jurkam) muda partai di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Bendera partai merupakan simbol yang harus dihormati. Oleh karena itu, PDIP akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan pelaku pembakaran bendera partai ke kepolisian.
Dia mengatakan semua pihak harus mengedepankan etika dalam berpendapat dan berekspresi.
"Kejadian pembakaran bendera PDIP sangat disayangkan. Menjelang Pemilu 2024 maka semua pihak harus menahan diri dari perbuatan yang memancing emosi massa. Sebab pembakaran bendera bisa menimbulkan kemarahan di akar rumput," tegasnya.
Pembakaran bendera itu dilakukan sekelompok aktivis yang melakukan unjuk rasa membela Rocky Gerung, yang diduga menghina Presiden Jokowi.
Djarot menegaskan pelaporan PDIP atas Rocky Gerung dalam koridor hukum, sehingga patut dipertanyakan maksud aksi pembakaran bendera PDIP tersebut.
Dia mengatakan semua pihak harus menjaga suasana kondusif menjelang pesta demokrasi 2024.
"Peningkatan demokrasi di Indonesia termasuk mengekspresikan segala hal sesuai dengan kehendak rakyat, menunjukkan bagian dari peradaban bangsa untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita betul-betul negara yang mampu berdemokrasi," kata Djarot.(ant/muu)