- Istimewa
Tiongkok, Singapura, dan Malaysia, Tiga Besar Negara Investor Kalimantan Timur
tvOnenews.com - Dalam periode triwulan kedua tahun 2023 ini, tercatat tiga besar negara yang menanamkan investasinya di Benua Etam, Kalimantan Timur.
Adapun negara-negara tersebut ialah, Republik Tiongkok, Singapura, dan Malaysia, yang mendominasi realisasi investasi berdasarkan asal negara dalam peringkat tiga besar.
Karena itu, Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan program pembangunan ekonomi hijau dan berkelanjutan menjadi salah satu daya tarik investor ke Kaltim.
"Sektor pertanian arti luas sebagai lokomotif ekonomi kedepan. Kita kembangkan sumber daya baru terbarukan, tanpa bertumpu pada minyak dan gas, serta batu bara yang akan habis," katanya, saat launching pisang hasil kultur jaringan di Balai Benih Indukan Tanaman Pangan dan Hortikultura Loa Janan, Kutai Kartanegara pekan lalu.
Potensi Kaltim ungkapnya sangat besar, baik perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, perikanan juga kehutanan.
"Kaltim seharusnya sudah jauh berkembang dari daerah lainnya di Indonesia, terlebih adanya IKN (Ibu Kota Nusantara)," kata orang nomor satu di Benua Etam itu.
Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto menyebutkan total penanaman modal asing (PMA) di Kaltim periode triwulan kedua sebesar Rp4,54 triliun.
"Tertinggi pertama, Republik Tiongkok sebesar USD 93 juta atau Rp1,37 triliun, atau 30,25 persen dari total realisasi investasi asal negara," kata dia.
Disusul Singapura USD 72,71 juta atau Rp1,07 triliun, atau 23,65 persen dari total realisasi investasi asal negara.
Malaysia USD 32,10 juta atau Rp475,08 miliar, atau 10,44 persen dari total realisasi investasi asal negara.
"Walaupun PMA kita peringkat ke 10, tapi PMDN peringkat ke 5 realisasi investasi di level nasional pada triwulan kedua ini," katanya.
Ditambahkannya, realisasi investasi PMDN dan PMA dari Januari hingga Juni sebesar Rp30,96 triliun atau 48,01 persen dari target realisasi investasi sebesar Rp64,5 triliun.
"Triwulan pertama Rp15,42 triliun dan triwulan kedua Rp15,54 triliun, yakni PMDN sebesar Rp 22,35 triliun dan PMA senilai Rp8,61 triliun," kata dia.
Sementara serapan tenaga kerja dari Januari sampai Juni sebanyak 26.614 orang, terdiri triwulan satu 13.787 orang (PMDN 11.293 orang dan PMA 2.494 orang), sedangkan triwulan kedua 12.827 orang (PMDN 9.325 orang dan PMA 3.502 orang). (*)