Menteri PUPR Akan Lakukan Rekayasa Untuk Menangani Banjir di Sintang Kalbar.
Sumber :
  • tvone

Menteri PUPR Akan Lakukan Rekayasa Untuk Menangani Banjir di Sintang Kalbar

Kamis, 18 November 2021 - 16:05 WIB

Sintang, Kalimantan Barat - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono hari ini (18/11/2021)  mengunjungi Kabupaten Sintang. Kunjungan Menteri PUPR Basuki yang didampingin oleh Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus ini adalah atas perintah Presiden Joko Widodo.


Rombongan melihat kondisi banjir di Pasar Sungai Durian, Menyusuri Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Setelah berkeliling, Menteri PUPR kepada media massa menyampaikan bahwa Kota Sintang ini ada di perjumpaan dua sungai besar yakni Sungai Kapuas dan Melawi sehingga potensi banjir sangat tinggi. 


"Prediksi dari BMKG akan terjadi banjir jauh lebih besar lagi, sehingga perlu rekayasa pengendalian banjir jangka pendek dengan giofak," kata Basuki Hadimuljono, saat meninjau kondisi banjir di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat Kamis (18/11/2021).

Saat ini dirinya baru meninjau dan segera dilakukan pengukuran dengan giofak untuk pelaksanaan rekayasa pengendalian banjir, seperti yang dilakukan di Lubuk Utara. "Teman saya dari Balai Sungai akan segera melakukan pengukuran, jadi nanti saya bikin dengan giofak, bukan karung pasir lagi sekarang, tapi giofak, lebih kuat dia mengalirkan air," katanya.

Menteri PUPR menyebutkan akan melaporkan kejadian di Sintang secara teknis kepada Presiden Joko Widodo. "Jadi saya ke sini atas perintah presiden, sebelum mungkin beliau ke sini, saya diminta mendahului untuk melaporkan secara teknis, kalau non-teknis sudah dilakukan oleh Mensos dan Ketua Komisi V DPR RI," katanya.

Ia menamnbahkan kemiringan Sungai Kapuas dari 1.100 kilometer itu hanya beda 40 kilometer dari hulu ke hilir, jadi sangat landai sehingga berkelok-kelok. Sedangkan sungai Melawi lebih curam, lebih cepat menahan sungai Kapuas, makanya kesininya terjadi banjir.

"Sungai Melawi coklat dan Kapuas lebih jernih, artinya di Melawi bagian hulu nya lebih rusak dari Kapuas, rusak bukan karena apa-apa, bisa macam-macam, bisa karena longsor atau juga penambangan dan pembukaan hutan, jadi macam-macam," katanya.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral