- tvOne
Depresi Pasca Bercerai, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Kebun Bambu
Malang, Jawa-timur tvOne
Seorang pria ditemukan tewas di kebun bambu di Dusun Wonosari, Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Jenazah pria berinisial S (55) itu ditemukan oleh warga di sebuah kebun bambu yang berada di belakang rumah korban. Penemuan mayat korban ini diawali dari kecurigaan Rohman (53) yang merupakan tetangga korban.
"Korban diduga meninggal sudah sekitar empat hari lamanya, terlihat dari kondisi korban yang sudah lebam," ucap Kapolsek Poncokusumo AKP Sumarsono saat dikonfirmasi, Kamis (18/11/2021).
"Awalnya ada tetangga korban yang curiga, karena korban yang tinggal seorang diri di rumahnya tersebut, sudah beberapa hari tidak pulang kerumahnya," kata Sumarsono.
Akhirnya Rohman melaporkan kecurigaannya tersebut kepada kepala dusun Wonosari, Muhammad (46). Selanjutnya Muhammad bersama para warga sepakat untuk mendobrak pintu rumah korban.
"Setelah pintu terbuka, ternyata rumah dalam keadaan sepi," tuturnya.
Setelah tidak menemukan korban, maka warga mencari korban disekitar rumah korban.
"Korban berhasil ditemukan di ladang atau kebun bambu yang ada di belakang rumah korban, dengan kondisi sudah meninggal dunia," jelas Kapolsek.
Kejadian ini pun membuat masyarakat setempat heboh. Mereka datang berbondong-bondong ke lokasi untuk melihat korban kondisi korban.
Sementara polisi yang mendapatkan laporan mengenai kematian korban, langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Setelah melakukan olah TKP, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar Kota Malang untuk dilakukan otopsi. Dari hasil outopsi tidak ditemukan tanda - tanda penganiayaan atau kekerasan.
"Pihak keluarga sudah menerima hasil outopsi, dan menyatakan terima dengan kematian korban," terangnya.
"Sementara berdasarkan keterangan dari beberapa saksi, korban mengalami depresi sejak bercerai dengan istrinya," imbuhnya.
Saat ini, jenazah korban sudah dibawa ke rumah keluarga untuk dikebumikan di pemakaman desa setempat.(Edi Cahyono/Jeg)