- vivanews
Diberi Ultimatum Mundur atau Dipecat oleh PDIP, Budiman Sudjatmiko Mengaku Sedih: Saya Bisa Berkaca Kaca
Jakarta, tvOnenews.com-PDI Perjuangan memastikan bakal memberikan sanksi disiplin tegas terhadap kadernya, yakni Budiman Sudjatmiko yang kini terang-terangan mendukung pencalonan presiden Prabowo Subianto. Budiman Sujatmiko sendiri berharap tak dipecat oleh partainya.
"Saya tahu bahwa itu [sanksi pemecatan] sangat menyedihkan untuk saya. Saya bayangkan saja saya bisa berkaca-kaca. Karena, bagi saya PDIP bahkan sejak nama PDI itu parpol sudah saya dukung sejak kampanyenya, sejak kelas 6 SD," kata Budiman Sudjatmiko di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8).
"Dan, jika ada sanksi buat saya itu secara personal dan emosional itu mengganggu saya," lanjutnya.
Sebelumnya, Budiman telah membentuk relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) untuk mendukung Prabowo di Pilpres.
Ia lantas mengusulkan supaya PDIP dan Gerindra bisa membentuk aliansi strategis di Pilpres 2024. Sehingga, sikapnya mendukung Prabowo baru-baru ini tidak dianggap salah.
Selain itu, Budiman juga berharap dengan terbentuknya aliansi PDIP dan Gerindra itu tak membuat dirinya sampai dipecat oleh PDIP.
"Kemudian partai yakin, 'Oh, dengan kesalahan dan kekeliruannya Budiman ada benarnya juga. Kenapa tidak kita pertimbangkan untuk membangun aliansi strategis dengan Gerindra?', misal seperti itu," kata dia.
"Sehingga, kemudian tindakan saya ya salah, tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu," tambah Budiman.
Budiman merasa sedih jika statusnya sebagai kader PDIP dicabut usai mendukung Prabowo. Namun, ia merasa identitasnya sebagai kader nasionalis-Sukarnois tak akan hilang meski status kader PDIP dicabut.
Ia juga tak mau berandai-andai jika keluar dari PDIP usai mendukung Prabowo. Budiman belum bisa membayangkan untuk berpolitik di luar PDIP.(bwo)