- Tim tvOnenews/Julio Trisaputra
Dikeroyok Koalisi Besar Prabowo, PDIP Pilih Solid dengan PPP-Perindo-Hanura dan Rakyat
Jakarta, tvonenews.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah mencampuri urusan partai politik lain, walaupun mengambil sikap politik yang berbeda menuju Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat menjawab pertanyaan wartawan soal keputusan Golkar-PAN bergabung dengan Gerindra-PKB mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Hasto mengatakan, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan partai politik tersebut. Dia mengaku menghirmati keputusan yang telah diambil oleh parpol tersebut.
“Komunikasi sudah dijalankan, tapi kalau partai-partai tersebut sudah mengambil keputusan untuk bersama, baik untuk mendukung kami atau tidak mendukung. Itu kami hormati. PDI Perjuangan tidak pernah mencampuri kedaulatan partai lain,” tutur Hasto, Minggu (20/8/2023).
Saat ini, kata Hasto, PDIP tengah fokus membangun kerjasama yang harmonis dengan PPP, Perindo, dan dengan Hanura.
Menurut dia, dikeroyoknya pendukung Ganjar dengan banyaknya parpol koalisi Prabowo, tak mengurangi semangat membangun gerak solidaritas PDIP untuk tetap memenangkan Ganjar.
“Bahkan sekarang pengeroyokan yang dilakukan terhadap pak Ganjar muncul suatu gerak solidaritas dari rakyat, (sehingga) apa pun partainya Ganjar Pranowo Presidennya,” tegas Hasto.
Ia pun memamerkan elektabilitas Ganjar yang saat ini tengah naik menurut hasil survei.
"Yang jelas, saat ini hasil survei terbaru menunjukkan kenaikan elektabilitas Ganjar Pranowo setelah beberapa bulan selalu disebut turun atau tertahan," ujar Hasto.
Menurut dia, ini berarti telah terjadi rebound. Ia mengaku tak heran jika optimisme soal kemenangan Pileg dan Pilpres 2024 sangat tinggi di seluruh kader PDIP, termasuk di Kalimantan Timur.
“Tadi secara sepintas bahkan disampaikan target yang cukup besar karena responnya sangat positif terutama latar belakang pak Ganjar, keluarganya sangat baik, istrinya Bu Siti Atiqoh memiliki irisan dengan teman-teman dari NU, dari PPP," jelas dia.
"Sementara Bung Karno dan Ibu Megawati juga memiliki kedekatan dengan keluarga besar Muhammadiyah. Pada saat bersamaan PDI Perjuangan juga menjadi rumah bersama bagi umat Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu, serta aliran kepercayaan," imbuhnya.
Lebih jauh, ia pun memamerkan soal asal muasal keluarga Ganjar. Dia menjelaskan, anaknya Ganjar, Alam juga bagian dari ikon anak-anak muda.
"Sehingga keluarga sakinah ini akan menjadi representasi dalam suatu tradisi membangun demokrasi yang baik. Bagaimana menjadi pemimpin Indonesia ketika memimpin keluarga saja tidak bisa?” pungkas Hasto. (rpi/ree)