- Abdul Gani Siregar-tvOne
Hari Pertama WFH 50 Persen, Ruang Kerja ASN DKI Jakarta Kosong Melompong
Jakarta, tvOnenews.com - Hari pertama WFH 50 persen, ruang kerja ASN DKI Jakarta kosong melompong.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menerapkan kebijakan work from home (WFH) 50 persen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) per hari ini.
Berdasarkan pantauan tim tvOnenews.com di lokasi, suasana salah satu ruangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) di lantai 20 Pemprov DKI Jakarta tampak sepi, beberapa meja kosong tak berpenghuni.
Kendati demikian, tidak semua ASN mendapat jatah WFH. Ada beberapa pegawai yang masih harus bekerja dari kantor, terutama yang bekerja di bagian pelayanan.
Instruksi WFH 50 persen ini pun merupakan implementasi dari Surat Edaran (SE) dengan nomor 34/SE/2023 tentang penerapan WFH bagi ASN DKI Jakarta.
"Paling banyak 50 persen, pada tanggal 21 Agustus sampai dengan 22 Oktober 2023, dan paling banyak 75 persen pada tanggal 4 sampai dengan 7 September 2023," bunyi Surat Edaran tersebut, Senin (21/8/2023).
Kendati demikian, apabila ada kebutuhan yang mendesak maka atasan boleh langsung memanggil pegawai yang sedang WFH segera ke kantor.
"Maka atasan langsung dapat memerintahkan pegawai ASN untuk melaksanakan tugas di kantor. Pegawai ASN yang melaksanakan tugas kedinasan dari rumah, melaporkan kehadiran secara online melalui aplikasi presensi mobile," tulis SE tersebut.
Perlu diketahui, ASN yang bekerja dari rumah wajib melakukan absensi sebanyak dua kali. Sesi pertama pada pagi hari dimulai sejak pukul 06.00-08.00 WIB.
Kemudian pada sesi sore hari, ASN sudah harus presensi pada pukul 16.00-18.00 WIB.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merekomendasikan kepada para pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta memonitor anak buahnya lewat video call atau panggilan video.
"Pengawasannya gampang. Jadi saya meminta kepada atasannya langsung. Dia misalnya jam 10, jam 14, jam 16 telepon, video call. Tanya dia ada di mana? Kalau di rumah, rumahnya di mana? Kan bisa. Dan dikasih PR kerja yang banyak," kata Heru kepada media dikutip pada Senin (21/8/2023).
Alasan Heru memilih solusi work from home (WFH) ini agar para ASN tetap bekerja meskipun di rumah.
WFH ini diharapkan dapat mengurangi polusi udara serta mendukung kelancaran kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang sebentar lagi akan dihelat di Jakarta.
"Work from home itu bagi ASN dan dia bekerja di rumah. Tujuannya apa? Biar dia tidak mondar-mandir dan dia tidak boleh juga ke mana-mana dan dia bekerja di rumah," ujarnya. (agr/nsi)