- Muhammad Bagas-tvOne
Mahasiswi UI Persoalkan Kebijakan Anies Baswedan yang Kurangi TKD ASN karena Pandemi, Begini Jawabannya
Depok, tvOnenews.com - Semula berawal dari seorang mahasiswi bernama Septi jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia (UI) yang bertanya kepada eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam forum diskusi.
Septi mengaku dia adalah anak seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta. Dia menyinggung Anies Baswedan yang kerap mempelopori kesejahteraan dalam setiap pidatonya.
"Dari pemaparan bapak sering sebut kesejahteraan. Saya berasal dari keluarga dengan ayah seorang ASN. Saya mau tanya sama bapak cara mencapai kesejahteraan tersebut. Apa yang akan dilakukan jika menjadi presiden terpilih?," kata dia.
"Padahal utang janji pada ASN saat pandemi lalu saja belum bapak lunasi, potongan gaji ASN untuk menangani pandemi pada saat itu," sambung dia.
Sontak pertanyaan Septi disambut riuh tepuk tangan mahasiswa UI lainnya.
Anies pun mencoba untuk menjawab. Menurut dia, itu bukan potongan dari gaji melainkan dari Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dan dipotong sebesar 50 persen.
Potongan 50 persen TKD tersebut dengan skema 25 persen digunakan untuk bantu warga DKI Jakarta yang alami kesulitan pandemi. Sedangkan, 25 persen lagi akan dikembalikan jika APBD DKI Jakarta kembali normal.
Mahasiswi UI tagih utang janji Anies Baswedan yang tahan gaji ASN karena pandemi. Dok: Muhammad Bagas-tvOne
"Jadi saya sebagai gubernur pada waktu itu mengumpulkan ASN dan saya berbicara pada seluruh ASN. Sekarang ini ada uang nilainya Rp1,6 triliun, mau dipakai untuk 60.000 ASN atau mau dipakai untuk menghidupi 2,4 juta keluarga warga di Jakarta," ujar Anies.
Oleh karena itu, dia pun mengimbau para ASN tersebut untuk menyampaikan kepada sanak keluarga bahwa uang yang dipotong ini bukan untuk keperluan pribadi pemerintah.
"Ini adalah bantuan sosial dari Anda untuk mereka. Jadi ini bukan potongan, bukan dipotong untuk kredit. Ini Anda diminta untuk membagi yang bukan dari gaji tapi dari tunjangannya," jelas Anies.
"Dari 25 persen itu bukan dipotong untuk beli alat kesehatan, bukan untuk beli vaksin. Itu potongan yang jadi beras, menjadi minyak, menjadi sembako bagi tetangga-tetangga Anda yang kehilangan pendapatan," sambung dia.
Kemudian, Anies juga bercerita saat itu reaksi ASN saat mengetahui adanya pemotongan ini mereka menolak.
Namun, saat dijelaskan bahwa potongan ini untuk membantu warga Jakarta yang terdampak pandemi, akhirnya ASN sepakat.
"Saya bilang kepada mereka, 'Lihat dada Anda itu ada tulisan abdi negara. Jalankan tugas Anda sebagai abdi negara'," tandas Anies. (agr/nsi)