- Muhammad Adimaja-Antara
Demokrat Sebut Anies Baswedan Pilih AHY sebagai Cawapres, Tiba-tiba Surya Paloh Pilih Cak Imin
Jakarta, tvOnenews.com - Demokrat menyebut Anies Baswedan pilih AHY sebagai cawapres. Tiba-tiba Surya Paloh malah memilih Cak Imin sebagai cawapres Anies Baswedan.
Hal ini diketahui melalui surat yang dikirimkan oleh Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra melalui WhatsApp.
Berikut isi pesannya:
"Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY, "Saya ditelepon beberapa kali oleh ibu saya dan guru spiritual saya agar segera berpasangan dengan capres-cawapres Anies-AHY".
Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya, maka pada 14 Juni 2023 capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum Demokrat AHY sebagai cawapresnya," demikian pernyataannya dikutip pada Kamis (31/8/2023).
"Nama Ketum AHY ini telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai. Dalam ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu serta kepada AHY dan SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Menurut capres Anies, ketiga pimpinan parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan," sambungnya.
Demokrat sebut Anies Baswedan pilih AHY sebagai cawapres, tiba-tiba Surya Paloh pilih Cak Imin. Dok: Muhammad Adimaja-Antara
Namun, pada Selasa (29/8/2023) malam di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies Baswedan tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.
“Malam itu juga capres Anies Baswedan dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, Rabu (30/8/2023), capres Anies Baswedan dalam urusan yang sangat penting ini tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Demokrat melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ungkapnya.
Dalam keterangan itu, Demokrat mengatakan peristiwa ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, yakni NasDem, Demokrat dan PKS. (nsi)