- tvOnenews.com
Demokrat Tuduh Anies Baswedan Lebih Patuh Pada Surya Paloh: Kami Terhina!
Jakarta, tvOnenews.com-Partai Demokrat menyebut putusan calon presiden Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai pendamping dilakukan secara sepihak, tanpa melibatkan Partai Demokrat dan dan Partai Keadilan Sejahtera.
Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra menyebut tindakan Anies sangat menghina dan memalukan Partai Demokrat. "Sangat tidak beretika," ujar Herzaky Mahendra.
Bahkan, dalam Keterangan tertulis yang diterima tvOnenews.com, Partai Demokrat menyebut mereka tak diberitahu langsung oleh Anies Baswedan, namun hanya diberi tahu oleh Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said. "Demokrat seperti dipaksa menerima putusan itu," ujar Teuku Riefky Harsya
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat dan Anggota Tim 8.
Menurut Partai Demokrat tindakan Anies membuktikan capres Koalisi Perubahan itu lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
Apalagi sebelumnya, Ketum Partai Nasdem disebut Partai Demokrat berkali kali menunda nunda rencana deklarasi Cawapres Anies dan Tim 8. Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi.
Sebelumnya, Teuku Riefky Harsya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat dan Anggota Tim 8 membeberkan kronologi sebagai bahan pertimbangan rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat malam ini sejumlah kesepakatan anggota Koalisi Perubahan.
Dalam laporan kronologi yang diterima tvOnenews.com, salah satunya Anies Baswedan menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023. Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya Anies Baswedan.
Menurut Teuku Riefky di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa
sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.(Bwo)