- Kejati Sumsel
Akademisi Desak Jamwas Turun Tangan Supervisi Kasus Akuisisi PT SBS yang Viral di Medsos
Secara umum Teddy menyebutkan, proses akuisisi sebuah perusahaan swasta oleh BUMN tak melulu bicara untung atau rugi saat ini. Bisa jadi, prospek ke depan saat membeli perusahaan itu malah untung.
"Kalau kita bicara perusahaan itu kan kita tidak bicara soal Untung rugi untuk saat ini. Jadi saya misalnya, bisa jadi perusahaan yang saya jalanin rugi, tetapi ternyata bisnis saya ini dimiliki oleh PT tertentu, nah bisa jadi untung. Jadi kondisi seperti itu memang dianggap prospek. Tapi kembalikan kepada tujuan dari si perusahaan atau BUMN untuk mengakuisisi apa. Justru ada strategi, kita beli perusahaan awalnya rugi tapi harganya kan murah. BUMN pasti memiliki strategi bisnis ketika perusahaan ini dia beli kemudian bagaimana meningkatkan performance bisnisnya," kata Teddy.
Pusat Studi Anti Korupsi (Saksi) Fakultas Hukum Unmul Samarinda meminta kasus dugaan korupsi akuisisi saham PT SBS yang diduga melibatkan Eks Dirut PT Bukit Asam menjadi perhatian.
Hal ini disampaikan Peneliti (SAKSI) FH Unmul Samarinda Orin Agusta Andini menanggapi viralnya dugaan kriminalisasi dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
Dia mengatakan kasus tersebut patut menjadi perhatian karena potensi kerugian negara yang cukup besar mencapai Rp100 miliar atau merupakan kesewenangan aparat dalam menegakan hukum tindak pidana korupsi seperti yang viral dituduhkan di media sosial.
"jangan sampai bahwa ternyata benar kerugian negara atau justru seperti yang viral saat ini bahwa merupakan kesewenangan," jelas Orin kepada wartawan, Senin (4/9/2023).
Mengenai tuduhan adanya kejanggalan terkait potensi kerugian negara mencapai Rp100 miliar, Orin mengatakan harus dilihat terlebih dahulu asal-usul jumlah nilai potensi kerugian negara dalam kasus ini.
"Kerugian negara sifatnya actual loss harus nyata. Bukan potential loss," tegas Orin.