- Istimewa
Akun YouTube DPR RI Kena Hack, Tiba-Tiba Live Streaming Judi Online
Jakarta, tvOnenews.com - Akun YouTube DPR RI terindikasi terkena hack per Rabu (6/9/2023) pagi. Pasalnya, akun tersebut menampilkan tayangan live streaming judi online.
Pantauan tvOnenews, terdapat empat video yang sedang menayangkan judi online secara live di akun youtube DPR RI. Video pertama ditonton sebanyak 762 akun, video kedua ditonton oleh 235 akun, video ketiga ditonton oleh 185 akun, video keempat ditonton oleh 234 akun.
Menanggapi hal ini, Sekjen DPR RI Indra Iskandar membenarkan bahwa akun YouTube DPR terkena hack.
“Untuk sementara terindikasi akun medsos (media sosial) Youtube DPR terkena ‘hack’, bahwa ada pihak lain yang masuk ke akun Youtube DPR dan memposting video judi online,” kata Indra saat dihubungi, Rabu (6/9/2023).
Dia menuturkan sejak pagi tadi pihaknya sudah menghubungi Google Indonesia untuk memulihkan akun YouTube DPR tersebut.
“Dari pihak Google sudah meneruskan ke Google pusat untuk pemulihan akun agar login akun tersebut dapat digunakan lagi oleh DPR,” jelasnya.
Indra menyebut tim IT DPR juga sedang berupaya melakukan pemulihan akun secara manual.
“Sementara ini dari pihak IT internal setjen juga melakukan recovery manual melalui online dari sistem Google secara mandiri,” tandasnya.
Peratasan pada situs pemerintah nyatanya buka kali ini terjadi, melansir dari laman Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, jika keamanan informasi dan data pemerintah, khususnya melalui website ternyata sangat rawan untuk diretas.
Setidaknya pada catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2012 ini, sebanyak 50 persen website yang diretas menggunakan domain go.id. Sedangkan 50 persen lainnya adalah website dengan domain umum, seperti .com, .net, ac.id, or.id, atau .org.
Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas kominfo Jatim, Djoko Purwono mengungkapkan, ada beberapa alasan mengapa website pemerintah lebih banyak diserang, karena ketidakpuasan atau ketidaksenangan seseorang terhadap pelayanan atau data yang ditampilkan di website milik pemerintah.
"Itu memicu serangan terhadap website, sehingga situs milik pemerintah itu datanya dirusak dan jaringannya jadi terkunci. Namun, secara umum serangan hacker (perusak data situs web) berharap agar kinerja pemerintah tidak berjalan dengan baik," katanya. (saa/mii)