Happy Celebrap Palsy, tingkatkan produktivitas ABK.
Sumber :
  • tim tvone - tim tvone

Pemberdayaan Komunitas Orang Tua ABK untuk Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

Selasa, 23 November 2021 - 14:52 WIB

Surabaya, Jawa Timur - Covid-19 yang hampir memasuki dua tahun telah menyulitkan dan menurunkan produktivitas. Sektor ekonomi melemah dirasakan oleh keluarga-keluarga kelas menengah ke bawah yang rentan.

Kondisi demikian dialami oleh keluarga-keluarga dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Mereka membutuhkan energi dan perhatian lebih dibandingkan keluarga lainnya. Meskipun demikian, kehadiran anak tersebut tetap menjadi berkah bagi mereka. Dari sisi konsumsi, ibu dengan ABK memerlukan perhatian dan biaya ekstra. Ada diet khusus. Kondisi ekonomi saat ini, keluarga dengan ABK mengalami tekanan.

Unesa dengan tim pengabdian dari Prodi Sosiologi memahami masalah-masalah ekonomi yang di­hadapi oleh keluarga ber-ABK. Tim membangun sinergi dengan pendamping dan sekaligus pelaku UMKM. Tim juga mengadapi persoalan dengan aturan-aturan PPKM yang membatasi pertemuan dalam jumlah besar. Setelah berdiskusi dengan pendamping dan komunitas keluarga ber-ABK, tim memutuskan mengelola aktivitas pendampingan dengan cara penggunaan sosial media, yaitu telegram. Telegram menjadi satu pilihan yang tepat. Pertama, cara untuk mengaksesnya lebih mudah. Telegram dapat diakses melalui internet dengan telepon genggam. Kedua, telegram dapat mengirim file video clip dalam kapasitas besar.

Diyah Utami, Ketua Laboratorium Ilmu Sosial Unesa sekaligus Ketua Program Pengabdian Masyarakat tahun 2021 memberikan penjelasan terkait kegiatan tersebut.

“Nama komunitasnya adalah Happy Celebral Palsy. Anggotanya sudah 100 orang. Kegiatannya juga sudah banyak, diantaranya adalah kopdar peserta, terapi, kewirausahaan dan seminar,” jelas Diyah.

Diyah juga menambahkan kegiatan ini yang ketiga kalinya diadakan sebagai pengabdian masyarakat, dengan fokus pemberdayaan komunitas orang tua ABK. Workshop secara daring dengan bantuan telegram ini mengajak keluarga ber-ABK untuk mem­produksi sirup dan selai  buah-buahan yang aman bagi anaknya. Sirup dan selai itu juga pada gilirannya dapat dijual. Hasilnya sebagai pendapatan tambahan keluarga. Narasumber memberikan resep, mulai dari bahan hingga cara pembuatan. Resep berupa catatan dan video cara pembuatan. Materi diberikan selama dua hari. Dua minggu berikutnya dilakukan pendampingan bagi peserta yang ingin mempratekkan secara langsung. Untuk memotivasi peserta, tim dosen dari Unesa mengadakan lomba dengan berbagai kriteria : pengirim video tercepat, kreasi sirup dan selai terkreatif dan video terbaik. (hen)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral