- Antara
Dinilai Punya Banyak Prestasi, Menkes Budi Sadikin Didorong Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Jakarta, tvOnenews.com - Pesta Demokrasi 5 tahunan di Indonesia semakin mendekat, terlihat proses manuver politik yang dilakukan para politisi dalam menentukan koalisi semakin kentara untuk mencari calon yang tepat disandingkan sebagai capres cawapres, karena pemilihan Presiden Indonesia selalu menjadi momen penting dalam perkembangan dan keberlanjutan kepemimpinan nasional.
Dalam konteks pemilihan presiden tahun 2024, tiga nama yang muncul sebagai calon presiden yang potensial adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Namun saat ini yang sudah bulat menentukan pasangan capres-cawapres dan sudah mendeklarasikan pasangannya adalah Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar.
Tentu kemunculan Pasangan yang sudah dideklarasikan paling awal ini menjadi catatan bagi dua calon lainnya dan peran tokoh politik sektoral untuk mencari strategi sebagai pendekatan dalam menentukan pasangan wakil presidennya.
Melihat perkembangan publik yang memperlihatkan beberapa nama yang memiliki elektabilitas sempat muncul wacana penyandingan dengan tokoh capres yang ada, antara lain Erick Thohir, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, Mahfud MD dan tentu hal itu merupakan dinamika politik yang dilakukan oleh tokoh politik yang mengharuskan terjadinya perubahan signifikan dalam koalisi.
Semuanya yang bakal calon yang digadang-gadang adalah orang-orang yang tepat dan memiliki latar belakang, pengalaman dan visi yang bagus untuk arah pembangunan Indonesia. Namun di luar nama-nama tersebut ada nama yang tepat yang dan pas digadang menjadi cawapres pada pilplres 2024 yakni Budi Gunadi Sadikin.
kelompok yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Progresif (ALPPRO) memiliki komitmen dalam mengawal arah demokrasi dan perjuangan bangsa yang lebih baik.
Aliansi ini didirikan oleh beberapa anak muda dari latar belakang pendidikan dan organisasi berbeda namun memiliki visi misi yang sama dan kepedulian dalam mengawal arah pembangunan Indonesia melalui gerakan-gerakan progresif ke arah kemajuan.
"Kami tidak melihat bahwa capres-cawapres pada tahun 2024 sebagai sebuah selebrasi, melainkan lebih tepatnya lebih mendekati kepada sebuah permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia," ujar Abdul Hakim, Presidium ALPPRO di The Winner Cafe Cikini Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).
Bagaimana melihat Indonesia kedepan ditengah gempuran teknologi reformasi, dominasi asing, dan permasalahan kewilayahan lainnya yang diharuskan ditangani oleh orang yang tepat seperti Budi Gunadi Sadikin.
Menurut dia, saat ini dipercaya Presiden Jokowi menjadi Menteri Kesehatan meskipun tidak memiliki latar belakang di dunia kedokteran.
Alasan yang tepat karena dia memiliki kemampuan manajemen yang sangat bagus karena pada level management, tidak selalu harus dari jurusan atau keilmuan yang sama, tetapi kompetensi dan kemampuan mangerial yang tinggi itulah yang sangat dibutuhkan.
Saat menahkodai Kementrian Kesehatan ini, dia dipuji karena sangat luwes dan cepat dalam pengendalian covid 19. Selain itu, dia seorang Bankir, seorang Fisika Nuklir, memang sangat cerdas dan memahami issue dan problem.
"Dia cepat beradaptasi dengan lingkup kerjanya dengan mendengarkan dan dukungan para ahli-ahli disekitarnya. Contoh lain seperti Jack Ma, AliBaba, Jack Ma bukan seorang Programmer handal seperti Mark Zuckeber atau Bill Gates, tapi bisa mendirikan perusahaan teknologi raksasa," imbuhnya.
Aliansi Pemuda Progresif bagian dari akar rumput ingin menyuarakan aspirasinya demi Indonesia lebih maju dan lebih progresif menginginkan Budi Gunadi Sadikin bukan tanpa sebab, melainkan melihat potensi teknokrat di dirinya yang menonjol dan bahkan prestasi di semua lini baik di perusahaan atau di pemerintahan semua yang dipimpin berhasil dan tidak memiliki catatan buruk.
Bahkan prestasi Budi Gunadi Sadikin saat menjadi direktur utama PT. Inalum dinilai berhasil dan diapresiasi bangsa Indonesia. Di tangan Budi Gunadi Sadikin, Inalum membeli 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Keberhasilan itu atas kerja keras pemerintah dan tentunya Inalum dalam mencari pendanaan untuk membeli saham Freeport.
Budi Gunadi Sadikin sangat layak untuk mendampingi siapa pun Capresnya, mengingat semua kriteria yang dibutuhkan ada pada dirinya.
Lebih urgen lagi di tengah resesi ekonomi 2023 yang menerpa negara berkembang khususnya Indonesia, pemimpin ke depan harus punya pemahaman tentang ekonomi, kriteria itu dimiliki Budi Gunadi Sadikin yang berpengalaman di dunia perbankan sebagai orang professional.
"Selain itu, alasan yang paling masuk akal digadang sebagai wapres karena Budi Gunadi Sadikin bukan orang politik sehingga tidak terkontaminasi oleh kepentingan partai. Dia sangat cocok bila dipasangkan dengan tokoh capres Ganjar Pranowo sehingga bila dirinya terpilih memimpin Indonesia dirinya hanya akan fokus pada pekerjaan," pungkas Abdul Hakim. (ebs)