- Dok.Kemdikbud
Orang Darat Penghuni Pulau Rempang di Publikasi Belanda, UAS: Laskar Kesultanan Sudah Ada Sejak 1720
Jakarta, tvonenews.com - Bentrokan warga Pulau Rempang yang menolak relokasi pada 7 September 2023, menjadi sorotan. Banyak pihak mulai menggali asal muasal penghuni pulau itu, dan ternyata sudah tercatat dalam dokumen di jaman penjajahan Belanda. Ustadz Abdul Somad (UAS) bahkan menyebut jauh sebelum masa penjajahan Belanda.
Dalam dokumentasi Belanda, Tijdschrift voor Indische Taal, Land en Volkunde, Deel LXX Aflevering I (Jurnal Bahasa, Tanah dan Etnologi India, Bagian Episode LXX), 1930, tercatat ada "Orang Darat" menghuni pulau Rempang itu.
Sementara itu, penceramah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) membagikan catatan sejarah yang lebih tua yag dinukil dari Kitab Tuhfat An- Nafis karya Raja Ali Haji (terbit perdana tahun 1890), dijelaskan bahwa penduduk Pulau Rempang, Galang dan Bulang sudah mendiami pulau-pulau tersebut sejak tahun 1720 M, di masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah I.
Rempang Tanah Bertuan
Baru-baru ini, UAS membagikan sebuah artikel tulisan tokoh Riau Azlaini Agus, yang diunggahnya di Instagram ustadzabdulsomad_official, mengenai sejarah penduduk pulau Rempang.
"Dikutip dari Kitab Tuhfat An- Nafis karya Raja Ali Haji (terbit perdana tahun 1890), dijelaskan bahwa penduduk Pulau Rempang, Galang dan Bulang adalah keturunan dari Prajurit2/Lasykar Kesultanan Riau Lingga, yang sudah mendiami pulau2 tersebut sejak tahun 1720 M, di masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah I," demikian unggahan UAS.
UAS yang merupakan keturunan Melayu menuturkan, dalam Perang Riau I (1782 - 1784) melawan Belanda, mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah (salah seorang Pahlawan Nasional). Kemudian dalam Perang Riau II, juga melawan Belanda (1784-1787) mereka menjadi prajurit yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Riayat Syah.