- Dok.Kemdikbud
Orang Darat Penghuni Pulau Rempang di Publikasi Belanda, UAS: Laskar Kesultanan Sudah Ada Sejak 1720
Pada 1930, seorang pejabat Belanda bernama P. Wink mengunjungi Orang Darat di Pulau Rempang. Ia mencatat bahwa mereka merupakan suku asli yang hidup tanpa dinding, hanya beratap.
Artikel berjudul Verslag van een bezoek aan de Orang Darat van Rempang, 4 Februari 1930 (Laporan Sebuah Kunjungan ke Orang Darat di Pulau Rempang pada 4 Febaruari 1930) bahkan memuat kunjungan tersebut.
(Warga Suku Darat di Pulau Rempang. Sumber: ANTARA)
Laporan ini ditulis di Tanjungpinang, 12 Februari 1930 dan dimuat dalam Tijdschrift voor Indische Taal, Land en Volkunde, Deel LXX Aflevering I (Jurnal Bahasa, Tanah dan Etnologi India, Bagian Episode LXX), 1930.
P Wink menyebut bahwa pejabat Belanda di Tanjungpinang sudah lama mengetahui keberadaan Orang Darat di Pulau Rempang. Namun, belum ada kontak langsung dengan mereka.
P Wink menjadi pejabat Belanda pertama yang turun langsung menemui Orang Adat.
Menurut P Wink, orang Belanda bernama JG Schot dalam tulisannya Indische Gids tahun 1882, di Pulau Rempang ada suku asli yang bernama Orang Darat atau Orang Utan.