- Pixabay.com
Jelang Pemilu, TikTok Sediakan Kanal Khusus untuk Aduan Konten Hoax dan Fitnah
Jakarta, tvOnenews.com - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Platform media sosial TikTok Indonesia menyediakan kanal khusus di aplikasinya untuk mencegah adanya konten berita bohong dan misinformasi yang kerap kali bertebaran di media sosial.
Head of Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia, Firry Wahid mengatakan bahwa untuk mencegah adanya konten hoaks di TikTok pada jelang pemilu, pihaknya menjalin kerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Kami berterima kasih pada hari ini kami diberikan kesempatan untuk menandatangani kerja sama, semoga niat baik kita ini bisa berjalan lancar hingga nanti tiba saatnya pemilu," kata Firry dalam sambutannya pada acara penandatanganan kerja sama antara Bawaslu RI dan Tiktok Indonesia untuk Pemilu 2024, di Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Menurut dia, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini adalah bentuk komitmen TikTok dalam mendorong integritas pemilu.
"Melalui pro aktif yang nantinya kami jalankan bersama bawaslu dan pemangku kepentingan terkait lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Firry mengungkapkan bahwa pihaknya menyediakan kanal khusus untuk Bawaslu pada aplikasinya.
Menurut dia, hal ini untuk membantu melawan penyebaran konten misinformasi seputar pemilu dalam platform TikTok sepanjang periode Pemilu 2024.
"Akan ada kanal khusus untuk bawaslu yang bisa menyampaikan aduan-aduan dari masyarakat terkait misinformasi tersebut," ungkap dia.
"Sesuai arahan bapak (Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja), TikTok juga akan melakukan kegiatan edukasi untuk pengguna melalui distribusi informasi resmi mengenai tata cara pemilu," tuturnya.
Firry berharap, dengan adanya jalinan kerja sama ini menghasilkan pemilu yang damai tanpa adanya pecah belah masyarakat yang disebabkan oleh konten hoax.
"Kami berharap inisiatif yang kami lakukan dapat berkontribusi positif terhadap penyelenggaraan pemilu 2024 dan menjadikan tiktok sebagai tempat yamg aman dan nyaman bagi semua orang," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI resmi menandatangani nota kesepahaman atau Memerandum of Understanding (MoU) dengan platform media sosial TikTok.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja menjelaskan bahwa kerja sama dengan TikTok ini demi mewujudkan pemilu yang sehat tanpa hoaks dan fitnah.
Dari jalinan kerja sama ini, Bagja berharap, masa-masa jelang pemilu ini tak ada tindakan perundungan (bullying) terhadap orang yang maju dalam kontestasi pemilu.
"Alhamdulillah sekarang pertama kali kita penandatanganan kerja sama dengan TikTok, karena dulu tahun 2019 tiktok belum ada," kata Bagja saat sambutan dalam acara Penandatanganan MoU di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Menurut Bagja, menjalin kerja sama dengan TikTok sangatlah penting. Melihat, banyaknya berita bohong dan fitnah yang bertebaran di media sosial, terlebih menjelang pemilu.
Berkaca pada Pemilu 2019 lalu, Bagja tak ingin masyarakat terpecah belah yang disebabkan oleh fitnah dan hoax pada saat jelang pemilu.
Perpecahan itu hanya karena perbedaan pilihan pasangan pemimpin dalam pemilu.
"Kenapa MoU ini sangat penting? MoU ini merupakan salah satu mitigasi resiko terhadap persoalan media sosial yang banyak kita hadapi pada pemilu 2019," jelas Bagja.
"2019 pemilu kita dengan banyaknya hoaks yang bersiliweran di media sosial akan menambahkan kericuhan di tahun 2019 yang lalu," sambungnya.(rpi/muu)