- tim tvone
Jawara-Jawara Melayu Turun Gunung Sikapi Konflik Rempang, Lembaga HAM: Hati-Hati Bibit Konflik Berkepanjangan!
Sementara Datok Agus Assalam, salah satu perwakilan dari aliansi tersebut, menjelaskan bahwa aksi damai ini merupakan ekspresi keprihatinan atas situasi yang terjadi di Pulau Rempang dan Galang. Mereka juga mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh aparat terhadap warga.
"Aksi damai ini dilakukan untuk mendukung warga Melayu di sana. Kita juga mendesak agar pengosongan lahan di Pulau Rempang dan Galang dihentikan serta menyerukan agar tidak ada lagi tindakan kekerasan terhadap warga," ujar Datok Agus.
Kecaman Dari Panglima Dayak
Pada Sabtu 16 September 2023, Panglima Suku Dayak, Panglima Pajaji yang dikenal dengan nama Agustinus Lucky lantang menyuarakan solidaritasnya untuk masyarakat Rempang Batam.
Panglima Pajaji merasa senasib dengan warga Rempang karena perlakuan yang dilakukan petugas keamanan di Rempang. Tak hanya solidaritas, Panglima Pajaji bahkan siap mengerahkan pasukannya demi membela masyarakat adat Kepulauan Rempang di Kepri.
"Menyesalkan tindakan yang terjadi di Pulau Rempang. Saya sangat menyesalkan perbuatan aparat penegak hukum yang mengintimidasi masyarakat, yang ada di Pulau Rempang," kata Panglima Pajaji berdasar video di akun Facebook Panglima Pajaji, Sabtu (16/9/2023).
(Dok. Unjuk rasa warga Rempang di depan kantor BP Batam, 11 September 2023. Suember: tim tvone)
Bagi Panglima Pajaji aparat terlahir dari masyarakat dan dibesarkan oleh masyarakat.
"Anda aparat, para aparat. Anda-anda itu terlahir dari masyarakat dan sama seperti saya. Anda dibesarkan oleh masyarakat. Anda juga didirikan, dihadirkan karena masyarakat," kata Panglima Pajaji.
Sehingga tindakan refresiif aparat justru menyakiti masyarakat. Panglima Pajaji memahami bahwa aparat hanya menjalankan tugas.
"Ya, saya tahu kalian menjalankan tugas. Tapi yang kalian lawan itu adalah rakyat, masyarakat kita yang ada di NKRI ini," katanya.