- tim tvone
Jawara-Jawara Melayu Turun Gunung Sikapi Konflik Rempang, Lembaga HAM: Hati-Hati Bibit Konflik Berkepanjangan!
"Ciri-ciri tersebut misalnya terlihat dari sentimen kesukuan atau ras yang terbangun yakni melayu yang diposisikan sebagai korban," lanjutnya.
(Dok. Tetua adat melayu di Pulau Rempang beri gelar panglima pada 8 pemuda pascabentrokan di Pulau Rempang. Sumber: tim tvone)
Sembilan lembaga pemerhati HAM menangkap sinyal bahwa basis sentimen kesukuan ini situasinya cukup meluas di tengah-tengah masyarakat.
Dendam yang dipelihara pun secara nyata telah berimplikasi pada konflik dan pertumpahan darah sebagaimana telah terjadi di berbagai daerah, misalnya di Papua.
"Jika terus dibiarkan, bibit konflik berkepanjangan ini akan terus meluas dan membesar," demikian laporan itu.
Oleh karena itu, pemerintah diminta segera mengambil solusi untuk mencegah jatuhnya korban lanjutan. Situasi pun semakin rumit setelah hampir seluruh warga menolak untuk direlokasi dari kampung-kampung adatnya.
"Bahkan, secara radikal, masyarakat yang bermukim menyatakan lebih baik berkalang tanah dari pada harus dipindahkan. Pemindahan bagi mereka sama seperti merampas segalanya. Di Pulau Rempang tersebut lah mereka hidup, mempertahankan warisan leluhur dan mencari penghidupan yang dianggap layak." (ito)