Majelis Hakim PN Jember vonis dosen UNEJ dalam kasus pencabulan, Kamis (25/11/2021).
Sumber :
  • tim tvOne - sinto

Jaksa dalam Kasus Pencabulan Anak oleh Dosen Unej Pertimbangkan Upaya Banding 

Kamis, 25 November 2021 - 13:55 WIB

Jember, Jawa Timur - Dosen Universitas Jember (Unej) Rahmat Hidayat divonis enam tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jember dalam kasus pencabulan terhadap anak, Rabu petang (24/11/2021) kemarin. 

Menanggapi putusan tersebut, Jaksa Penuntut Umum Adek Sri Sumiarsih mengaku masih pikir-pikir dengan putusan vonis dari majelis hakim. Diketahui, JPU menuntut RH delapan tahun penjara denda Rp50 juta.

"Masih ada waktu 7 hari untuk menentukan sikap, tunggu saja," ujar Sri saat ditemui, Kamis (25/11/2021).

Sementara itu, secara terpisah penasihat hukum terdakwa M. Faiq Assiddiqi menanggapi proses sidang kliennya.

"Kami sebagai penasihat hukumnya akan memberikan saran dan pertimbangan kepada klien kami apakah mengajukan banding atau tidak dalam putusan majelis hakim itu, sehingga kami perlu berdiskusi dengan terdakwa dan keluarganya lebih dulu," tandasnya.

Sebelumnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jember menjatuhkan vonis enam tahun penjara oleh dalam kasus pencabulan terhadap anak kepada Rahmat Hidayat.

RH terbukti bersalah terkait kasus pencabulan terhadap anak yang merupakan keponakannya sendiri. RH juga harus tetap ditahan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

"Menyatakan terdakwa Rahmat Hidayat telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, melakukan perbuatan cabul sebagaimana dakwaan kedua jaksa penuntut umum," kata Ketua Majelis hakim Totok Yanuarto saat persidangan.

Dengan putusan itu, lanjutnya, terdakwa tetap ditahan dan membebankan kepadanya membayar biaya perkara Rp 5 ribu. "Hal yang memberatkan, terdakwa berbelit-belit saat memberikan keterangan di persidangan dan sebagai dosen tidak patut melakukan perbuatan tersebut," sambungnya menjelaskan.

Sedangkan hal yang meringankan, lanjutnya, selama menjalai proses sidang. Terdakwa bersikap sopan. "Belum pernah dihukum dan terdakwa merupakan tulang punggung keluarga," ucapnya.

Perlu diketahui, Untuk pelaksanaan sidang putusan tersebut, terdakwa RH mengikuti sidang secara daring dari Lapas Kelas IIA Jember. 

Sementara majelis hakim lengkap yakni ketua majelis hakim Totok Yanuarto dengan anggota Alfonsus Nahak dan Sigit Triatmojo. Kemudian jaksa penuntut umum Adek Sri Sumiarsih dan penasihat hukum terdakwa Faiq Assidiqi, menjalani proses sidang di PN Jember. (sinto)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:06
03:04
03:16
05:48
13:01
07:14
Viral