- istimewa
Mereka yang Gugur Sebagai Perisai Jenderal Nasution dalam Peristiwa Berdarah G30S PKI
Dalam siatuasi itu Ibu Nasution bertanya kepada putrinya yang terluka:
"Ade masih hidup?"
"Masih mama" jawab Ade
"Apanya yang sakit?" tanya Ibu Nasution
"perut mama"
"Kenapa ayah ditembak?" tanya Ade.
Foto: Ade Irma Suryani Nasution (IG @pierresangpatriot)
Ade Irma Suryani, lahir 19 Februari 1960 dan meninggal pada 6 Oktober 1965, setelah sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat di Jakarta.
Saat pemakaman, dari rumah sakit tempat Ade Irma Nasution dirawat, Ibu Johana Nasution dengan ketegaran yang luar biasanya menggendong jenazah putri bungsunya itu hingga ke lokasi pemakaman.
Ade Irma Suryani Nasution dimakamkan di kawasan Kebayoran Baru, persis di samping Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Pada nisan Ade, tertulis kata-kata dari sang ayah, Jenderal Nasution:
"Anak saya yang tercinta, engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ayahmu."
Kapten Pierre Tendean
Maria Elizabeth Cornet, perempuan berdarah Prancis tersebut seolah meratapi takdir putra satu-satunya itu, Pierre Andrias Tendean, yang gugur justru disaat Maria tengah merayakan ulang tahunnya pada 30 September 1965.