- Peace Research Institute Oslo
Skandal Dugaan Penjualan Senjata Ilegal oleh Tiga BUMN, Ini Jejak Jejak Kekejian Junta Militer Myanmar pada Warganya
Beberapa etnis minoritas, seperti Muslim Rohingya, telah lama menjadi sasaran kebrutalan terburuk yang dilakukan para tentara.
Ratusan pengunjuk rasa, termasuk banyak penganut Buddha Bamar, dibunuh oleh tentara mereka sendiri.
Selain bengis pada rakyat, skandal korupsi dan salah urus ekonomi jadi ciri kekuasaan junta militer. Para jenderal misalnya mengadakan parade militer mewah dan pesta makan malam di Ibu Kota Nay Pyi Taw pada Maret 2021, sementara anak buah mereka membunuh lebih dari 100 warga sipil di seluruh negeri dalam satu hari yang paling mematikan setelah kudeta."Ini benar-benar negara di dalam negara," kata Scot Marciel, yang menjabat sebagai duta besar AS untuk Myanmar hingga 2020 pada BBC Indonesia.
Para jenderal memamerkan kekayaan, mengusai sendiri sumber daya ekonomi tanpa memikirkan tentara yang pangkatnya dibawahnya. Beberaa elit militer juga menolak mengakhiri jabatan meski periode berkuasanya sudah habis. (bwo)