- Dok. kopassus.mil.id
Ini Dia Profil Tiga Pasukan Elit Indonesia, Para Prajurit Terbaik dari yang Terbaik
tvOnenews.com - Tentara Nasonal Indonesia (TNI), hari ini 5 Oktober 2023 memperingati hari ulang tahunnya yang ke 78 (HUT TNI ke 78). Sebagai negara yang berdaulat dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, prajurit TNI memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Saat ini pasukan militer Indonesia berjumlah sekitar 585.345 personel yang terbagi dalam tiga matra, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, dengan total anggaran pertahanan yang mencapai 131 triliun rupiah.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki sejarah panjang dalam mengemban tugas-tugas penting negara. Dari seluruh kesatuan militer Indonesia, terdapat sejumlah kesatuan pasukan elit yang telah memiliki rekam jejak yang panjang dalam berbagai operasi militer di dalam dan luar negeri.
Berikut ini profile dari tiga kesatuan elit yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia dari tiga matra, yaitu darat, laut dan udara:
Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Komando Pasukan Khusus atau Kopassus, merupakan pasukan elit TNI dari matra Angkata Darat yang dibentuk pada tanggal 16 April 1952. Kopassus juga disebut sebagai pasukan elit terbaik ke tiga di dunia.
Pasukan dengan baret merah ini memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, Penembak Jitu, Pengintaian, dan Anti Teror.
Foto: Pelantikan dan Pembaretan Prajurit Kopassus di Pantai Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (Ian Sutriana)
Dalam Operasi Militer Perang (OMP) Kopassus memiliki kemampuan khusus dalam serangan langsung untuk menghancurkan instalasi vital dan logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, dan Operasi Inteligen Khusus.
Untuk bidang Operasi Militer Selain Perang (OMSP), Kopassus memiliki kemampuan operasi bantuan kemanusiaan, Operasi Anti Insurjensi, Separatisme dan Pemberontakan, SAR Khusus, serta Pengamanan VVIP.
Kopassus yang juga dikenal sebagai "Pasukan Baret Merah" dengan moto "Berani, Benar, Berhasil" ini telah memiliki sejarah panjang dalam menjalankan berbagai operasi militer.
Beberapa operasi yang telah dilakukan oleh Kopassus diantaranya penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur.
Kemudian operasi Woyla pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand, Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma Papua, dan operasi pembebasan sandera kapal Sinar Kudus oleh perompak Somalia.
Saat ini Kopassus terbagi dalam tiga grup, satu satuan khusus dan Pusdiklat Kopassus. Yaitu Grup 1 Parakomando yang bermarkas di Serang Banteng, Grup 2 Parakomando yang bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah. Kemudian Grup 3 Sandhi Yudha di Cijantung, serta Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus di Batujajar, Jawa Barat, dan Detasemen 81 Anti Teror yang berkedudukan di Cijantung.
Satuan Bravo 90 (Satbravo 90)
Satuan Bravo 90 adalah merupakan pasukan elit dibawah Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara yang dikukuhkan pada 16 September 1990.
Meski merupakan satuan pasukan elit termuda yang dimiliki TNI, para prajurit Satbravo 90 ini memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menjalankan operasi militer, terutama keahlian kontra terorisme.
Foto: Latihan Pasukan Satbravo-90 TNI-AU (YouTube Jenderal Purn. Andika Perkasa)
Para prajurit Satbravo 90 ini juga dibekali dengan beragam kualifikasi khusus tempur lanjut, mulai dari combat free fall, scuba diving, pendaki serbu, teknik terjun High Altitude Low Opening (HALO), para lanjut olahraga dan para lanjut tempur, dalpur trimedia (darat, laut, udara), selam, dan tembak kelas 1.
Mereka juga mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan sarana multimedia. Pasukan elite ini juga dilatih menembak dengan menggunakan peluru tajam tiga kali lipat lebih banyak dari pasukan reguler lainnya, untuk melatih ketepatan dan kecepatan bertindak dalam waktu sepersekian detik.
Satbravo 90 memiliki fasilitas pertempuran jarak dekat. Mereka juga memiliki kemampuan khusus pembebasan sandera di pesawat, dan menjadi pasukan khusus pertama di Indonesia yang menguasai ilmu bela diri Systema yang merupakan ciri khas pasukan elit Rusia.
Satbravo mempunyai 3 detasemen, yaitu Detasemen 901 yang mempunyai spesialisasi intelijen, Detasemen 902 berkualifikasi spesialisasi aksi khusus dan Detasemen 903 spesialisasi bantuan teknik khusus.
Detesemen Jalamangkara (Denjaka)
Detasemen Jalamangkara atau Denjaka merupakan pasukan elit milik TNI Angkatan Laut. Detasemen ini memiliki tugas khusus untuk penanggulangan teror aspek laut.
Personel Denjaka adalah prajurit pilihan yang dihasilkan melalui seleksi yang sangat ketat dan telah lulus dalam latihan militer yang keras.
Mereka diseleksi dari personel satuan khusus lainnya di TNI Angkatan laut, yaitu dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) Marinir.
Bisa dikatakan, personel Denjaka merupakan pasukan elite terbaik dari yang terbaik di TNI-AL. Prajutir Denjaka ini disebut-sebut memiliki kemampuan yang setara dengan 120 prajurit biasa.
Foto: Latihan pasukan Denjaka (marinir.tnial.mil.id)
Denjaka dibentuk pada 13 November 1984. Mereka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL) selama 6 bulan.
Tugas utama Denjaka dikhususkan untuk satuan anti teror, meski demikian mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut. Pasukan elit dengan motto Satya Wira Dharma ini sangat rahasia sehingga tidak diketahui berapa jumlah pastinya.
Dalam mejalankan misinya, prajurit Denjaka diwajibkan mempunyai standar Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi. Mereka dituntut memiliki kecepatan, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi dengan medan operasi berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai dan daerah pantai. (buz)