- Tangkapan layar - VIVA/Muhamad Solihin
Soal CCTV yang Perlihatkan Tangan Jessica Seolah Taruh Racun ke Gelas Mirna, Otto Hasibuan: Jangan Percaya Itu, Alasannya …
tvOnenews.com - Pengacara Jessica Wongso Otto Hasibuan menegaskan bahwa CCTV yang memperlihatkan tangan kliennya seolah menaruh racun untuk Mirna Salihin adalah bukti yang meragukan.
Sebagaimana diketahui kasus kopi sianida yang melibatkan Jessica Wongso dan meninggalnya Mirna Salihin kembali naik menjadi pembahasan publik nasional.
Kasus tersebut kembali mencuat setelah Netflix merilis film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Tayangan berdurasi satu jam 30 menit itu kemudian memicu perdebatan.
Foto: Netflix
CCTV Jessica Wongso dan Mirna Salihin di Olivier
Dalam program Catatan Demokrasi tvOne, Otto Hasibuan menyangkal bukti CCTV yang ditayangkan sebagai detik-detik Jessica Wongso menaruh sianida di kopi Mirna.
“Saya mau bicara dulu soal CCTV yang tadi. Supaya clear. Sebenarnya nggak layak itu dibicarakan di sini karena bukti itu dari mana asal usulnya kan kita nggak tahu,” kata Otto dilansir pada Rabu (11/10/2023).
“Kebenarannya pun kita nggak tahu, jadi nggak pantas,” imbuhnya.
Otto kemudian mengingatkan kembali bagaimana dulu saat di persidangan, ayah Mirna Darmawan Salihin apakah masih memiliki rekaman lain selain yang ada di persidangan.
“Dia bilang tidak punya lagi. Nah, sekarang muncul rekaman ini,” kata Otto.
“Jadi saya minta rekaman yang ini oleh masyarakat Indonesia jangan dipercaya karena tidak pernah ditampilkan di persidangan,” tambahnya.
Foto: ANTARA
Selanjutnya Otto menjelaskan bagaimana prosedur pengambilan bukti menurut Perkap Kapolri, dimana yang berhak adalah pejabat berwenang dalam hal ini penyidik.
“Tidak boleh diambil oleh orang lain. Kalau diambil oleh yang tidak berwenang itu berarti sudah tercemar,” terangnya.
CCTV yang ditampilkan, kata Otto, bukan diambil oleh penyidik melainkan diambil oleh petugas Cafe Olivier Grand Indonesia.
Menurut Otto bukti CCTV selain harus diambil oleh penyidik juga mesti didapat langsung dari DVR CCTV, bukan hasil transfer yang sudah dipindah ke flashdisk sehingga rawan dimanipulasi.
Sementara itu Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (LEMKAPI) Edi Hasibuan menerangkan bahwa CCTV yang dimaksud merupakan bukti kuat.
“(CCTV itu adalah) alasan polisi melakukan penangkapan dan juga penahanan (terhadap Jessica). Ini karena ada CCTV yang sangat kuat, petunjuk kuat yang ditemukan polisi di dalam restoran Oliver,” terang Edi.
Tonton tayangan Catatan Demokrasi tvOne selengkapnya di sini: https://www.youtube.com/watch?v=75SNxJCaOew