- Antara
Usai Bertemu Pemimpin Hizbullah, Iran Beri Pesan Menohok Pada Amerika Serikat Agar Perang di Palestina Tak Meluas
Jakarta, tvOnenews.com-Israel memberikan ultimatum bagi warga Gaza Utara, Palestina untuk segera berpindah ke Gaza Selatan dalam waktu 1x24 jam, Jumat (13/10/2023).
Hal itu dilakukan, karena Israel berencana akan meratakan Gaza Utara yang diklaim sudah dikuasai oleh Hamas. Setidaknya ada 1,1 juta warga Gaza Utara yang harus pindah ke Gaza Selatan, Palestina
Untuk memburu kelompok pejuang Hamas di Palestina tindakan Israel semakin membabi buta. Selain mengusir penduduk sipil Palestina, Israel juga mengancam akan mengebom bantuan logistik ke Gaza, Palestina. Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian punya pesan untuk pemerintah Amerika Serikat. Iran menyebut AS harus mengendalikan Israel untuk mencegah perang regional atas konflik Israel dan Hamas. "jika Amerika ingin mencegah berkembangnya perang di wilayah tersebut, mereka harus mengendalikan Israel."
Selain itu, Teheran juga berupaya menjaga keamanan Lebanon. "Amerika ingin memberi Israel kesempatan untuk menghancurkan Gaza, dan ini adalah... kesalahan besar," kata Amir-Abdollahian, dikutip kantor berita AFP, Jumat (13/10/2023) .
Meskipun Teheran telah lama menjadi pendukung kelompok Hamas, para pejabat Iran bersikukuh bahwa republik Islam tersebut tidak terlibat dalam serangan mendadak ke Israel hari Sabtu (7/10) lalu.
Untuk mencegah meluasnya pertempuran ke Lebanon menyusul ketegangan perbatasan dalam beberapa hari terakhir, Amir-Abdollahian tiba di Beirut, Lebanon pada Kamis (12/10) malam, setelah singgah di Baghdad, Irak.
"Keamanan dan perdamaian Lebanon penting bagi kami," kata Amir-Abdollahian setelah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati.
"Salah satu tujuan perjalanan kami adalah untuk menekankan keamanan Lebanon," tambahnya.
Juga pada hari Jumat, Amir-Abdollahian bertemu dengan pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah untuk membahas "hasil potensial" dan "posisi yang harus diambil" sehubungan dengan perkembangan terkini, demikian menurut pernyataan Hizbullah.(ant/bwo)