- Abdul Gani Siregar-tvOne
Coba Terobos Istana, Mahasiswa Robohkan Barikade Beton hingga Bakar Ban
Jakarta, tvOnenews.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) hingga mahasiswa kelompok Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) merobohkan barikade beton.
Barikade beton yang dibalut dengan kawat satu persatu dirobohkan oleh mahasiswa yang tergabung di dalam GMNI.
Barikade yang dipersiapkan oleh aparat keamanan mulai roboh. Sementara itu pihak kepolisian mulai bersiaga antisipasi kericuhan pecah.
Berdasarkan pantauan tim tvOnenews.com di lapangan, kelompok GMNI juga membakar ban yang disangkutkan pada kawat beton tersebut.
"Revolusi! Revolusi! Revolusi!," teriak mahasiswa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).
Aksi pun kian memanas saat mereka meneriaki polisi hanya aparat yang digaji oleh rakyat namun tidak berpihak pada rakyat.
Botol berisi air pun dilempar ke arah polisi. Sementara polisi tetap mengambil sikap siaga tanpa melakukan pergerakan apa pun.
Kendati demikian, terdapat barikade ganda. Barikade pertama terbuat dari beton yang dibalut kawat.
Coba terobos Istana, mahasiswa robohkan barikade beton hingga bakar ban. Dok: Abdul Gani Siregar-tvOne
Barikade ini pun terdapat dua lapis. Kemudian, barikade terakhir terbuat dari plastik udara berwarna hitam dan putih.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa ini memadati area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Hal ini disebabkan mahasiswa tidak dapat menembus Istana karena diblokade oleh aparat keamanan dengan barrier beton yang diselimuti kawat.
"Sepakat Jokowi harus dikasih rapor merah? Sepakat!," teriak salah satu orator di atas mobil komando, Jumat (20/10/2023).
Rapor merah ini pun diberikan bertepatan dengan momentum 9 tahun Jokowi menjadi presiden Indonesia.
"Sembilan tahun tidak ada legacy yang baik, tidak ada kebijakan yang baik. Utang di mana-mana, konflik agraria di mana-mana," katanya.
Kemudian, dia menegaskan ketidakadilan ini disebabkan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dipelintir menjadi Proyek Setan Nasional Jokowi.
"Kita diam di sini sampai Pak Jokowi ke luar, makanya Pak Jokowi kabur ke China dan Arab," tandas dia.
Sebagai informasi, Jokowi saat ini sedang berada di Arab Saudi dalam giat kunjungan kerja. (agr/nsi)