- Julio Trisaputra-tvOne
Soal Gibran Maju Cawapres, PPP: Rakyat Bisa Menilai Mana yang Memantik Kontroversi
Jakarta, tvOnenews.com - PPP menyoroti putra sulung Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Kini, sudah ada tiga pasangan bakal capres-cawapres. Pertama, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dari Koalisi Perubahan.
Kedua, Ganjar Pranowo-Mahfud Md dari koalisi PDIP. Ketiga, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan dengan sudah terlihatnya tiga pasangan calon, maka rakyat sudah bisa menilai mana pasangan yang dipilih dengan penuh pertimbangan, mana pasangan yang perjodohannya dadakan.
“Rakyat bisa menilai mana yang bersatunya menuai puji dan mana yang bergabungnya memantik kontroversi,” kata Romy, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).
Menurutnya, rakyat juga bisa menilai mana pasangan yang diumumkan dalam suasana bersemangat dan yang tidak.
“Rakyat juga bisa menilai, mana pasangan yang diumumkan dengan wajah-wajah bersemangat, mana yang diumumkan dengan wajah-wajah penat,” ujar mantan Ketua Umum PPP itu.
Kendati demikian, Romy mengatakan terpilihnya Gibran itu bisa terjadi karena Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan terkait syarat usia capres-cawapres.
Adapun gugatan yang dikabulkan adalah seseorang yang mempunyai pengalaman atau sedang menjabat kepala daerah bisa maju capres-cawapres meskipun belum berusia 40 tahun.
Menurut Romy, pasangan Prabowo-Gibran masih bisa dipersoalkan sebab hasil putusan MK problematik secara hukum.
“Lepas dari pilihan Mas Gibran, karena ini bisa terjadi akibat putusan Mahkamah Konstitusi yang secara hukum problematik, pasangan ini masih potensial dipersoalkan sebagaimana analisis seluruh pakar tata negara,” jelas Romy. (saa/nsi)