- Dok. Ivan Permana Putra
Peneliti IPB University: Jamur Liar Edible Potensi Plasma Nutfah yang Terabaikan
Sukabumi, tvOnenews.com - Tim Peneliti IPB University berkolaborasi dengan Komunitas Pemburu Jamur Indonesia (KPJI) Sukabumi untuk mendata keragaman dan informasi lokal terkait penggunaan jamur yang ada di kawasan Goalpara Sukabumi, Jawa Barat.
Kegiatan ini merupakan pengabdian skema pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, dengan judul Pengenalan dan Pengembangan Produk dari Jamur Liar Edible di Sukabumi.
Peserta pengabdian tampak antusias dalam kegiatan yang berlangsung pada Minggu (15/10/2023) di Kampung Bunisari, Goalpara, Sukaraja, Sukabumi tersebut.
Diikuti oleh sekitar 30 orang mitra yang terdiri dari warga setempat, anak-anak pramuka hingga polisi hutan (Polhut).
Ketua Tim Pengabdian Jamur Liar IPB University Ivan Permana Putra sebelumnya menjelaskan jamur merupakan sumber protein yang sangat baik untuk kesehatan manusia.
Karena, terdapat kandungan metabolit dan antibakteri, antioksidan, antihipertensi, dan lain sebagainya yang membuat bahan pangan ini menjadi pilihan yang cocok untuk dikonsumsi secara berkala.
"Namun, banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui informasi jenis-jenis jamur liar yang tidak mainstream dan bisa untuk dikonsumsi," kata Ivan melalui keterangan resminya, Rabu (25/10/2023).
Menurutnya kegiatan diseminasi informasi melalui skema pengabdian merupakan hal yang perlu untuk dilakukan secara periodik guna meningkatkan literasi pemanfaatan jamur liar pangan di Indonesia.
Lebih lanjut Ivan mengatakan setelah didapatkan identitas taksonomi yang sahih secara morfologi dan molekuer serta dipastikan keamanan jamur liar tersebut, para peserta pengabdian juga diajarkan untuk mengenali dan mengindetifikasi jamur liar edible dan membedakannya dengan jamur beracun.
Sehingga kedepannya peserta tahu mana jamur yang bisa dikembangkan dan diproduksi menjadi produk makanan dan lain sebagainya, mana jamur yang tidak bisa dikembangkan karena beracun dll.
"Beberapa produk turunan jamur yang bisa dibuat adalah jenis jamur kamir yang bisa dijadikan keripik jamur liar. Kemudian jenis jamur muris yang dijadikan jamur krispi, dan jenis jamur jaring merupakan jamur kuping kering," tuturnya.
Selain dibekali ilmu, para peserta juga dibekali peralatan dalam menunjang usaha pengembangan produk yang dibuat.
"Kegiatan berikutnya akan difokuskan kepada monitoring keragaman jamur edible, pengenalan dan penyebarluasan informasi jamur liar tersebut kepada masyarakat sekitar kawasan Goalpara," tambahnya.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitar tempat tinggal mereka.(muu)