Dokumentasi. Sejumlah Penumpang Pesawat di Terminal Domestik Bandara Internasional Kualanamu.
Sumber :
  • Antara

Bandara Kualanamu Dijual? Ini Kata Gubernur Sumut

Senin, 29 November 2021 - 18:44 WIB

Medan, Sumatera Utara - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memanggil Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Haris untuk menjelaskan isu penjualan aset Bandara Internasional Kualanamu (KNO) ke perusahaan Bonafide asal India. Edy mengatakan, berita itu dipastikan merupakan kabar bohong atau hoaks.

"Jadi dalam penjelasan Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Haris bahwa info katanya Kualanamu dijual itu kita pastikan tidak benar," tulis Edy dikutip oleh tvonenews.com dari unggahan di laman Instagram Pribadinya @edy_rahmayadi , Senin.

Edy menjelaskan, Bandara Kualanamu bukanlah dijual namun sedang menjalin kemitraan.

"Yang benar adalah kita sedang menjalin kemitraan strategis pengelolaan Bandara Kualanamu bersama pihak eksternal yakni GMR dengan skema yang saling menguntungkan antara pemerintah dan pihak GMR, jadi bukan penjualan aset," katanya.

Edy berharap, kedepannya Bandara Kualanamu menjadi HUB Internasional.

"Makanya kita membutuhkan kerjasama dengan GMR Airport yang nanti bisa membawa traffic ke Bandara Kualanamu khususnya penerbangan internasional," harap Edy.

Hal tersebut dijelaskan Edy melalui akun Instagramnya saat menghadiri kegiatan fun bike dalam rangka Hari Bakti ke-76 Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kantor Dinas BMBK Sumut, di Jalan Sakti Lubis, Kota Medan, Minggu (28/11/2021).

Edy merasa perlu menyampaikan hal tersebut agar tidak terjadi kebingungan di masyarakat.

Sementara itu, Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Haris mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjadikan Bandara Kualanamu menjadi HUB Internasional, dengan masuknya GMR Airport dalam kepemilikan saham PT Angkasa Pura Aviasi dengan saham 49 persen.

"Kita membutuhkan kerja sama dengan GMR Airport, yang nanti bisa membawa traffic ke Bandara Kualanamu khususnya penerbangan internasional. Bandara Kualanamu merupakan aset PT Angkasa Pura II," ujar Haris.

Sebelumnya, berita dijualnya Bandara Kualanamu sempat menjadi bahan perbicangan di masyarakat. Hal tersebut diketahui muncul usai  PT Angkasa Pura II meneken kerja sama strategis dengan GMR Airports Consortium untuk mengelola dan mengembangkan bandara tersebut.

Dengan adanya kerja sama tersebut, AP II memiki saham mayoritas sebanyak 51 persen di Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium memiliki saham sebanyak 49 persen.

Kerja sama tersebut dikomentari oleh Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu.

Melalui cuitannya, Said Didu menyoroti kepemilikan saham 49 persen oleh GMR.

"Bagi yg paham korporasi, jika sudah menyangkut pelepasan saham itu berarti sudah penjualan asset - bukan lagi Joint Operation. Joint Operation adalah para pihak memasukkan modal utk mengelola fasilitas dan berbagi laba sesuai kesepakatan - tdk ada perpindahan saham. Jelas ?," tulis Said Didu di akun Twitternya @msaid_didu, Jumat (26/11/2021).

Cuitan Said Didu pun langsung disanggah oleh Staf Khusus Kementerian BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga.(Ahmidal Yauzar/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
33:49
03:06
04:32
01:23
03:07
02:33
Viral