- Julio Trisaputra/tvOnenews.com
Apakah Mahfud MD akan Mundur dari Jabatannya sebagai Menteri setelah Jadi Cawapres Ganjar? Ini kata PDIP
Jakarta, tvOnenews.com - Apakah Mahfud MD akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) setelah resmi jadi cawapres Ganjar Pranowo?
Mahfud MD telah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/10/2023) setelah resmi dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Namun, sebelumnya Mahfud MD telah mengajukan beberapa surat kepada Jokowi. Ia meminta restu dan mengajukan cuti saat pendaftaran capres-cawapres kepada kepala negara.
Selain itu Mahfud MD juga mengajukan surat permohonan menghadap Jokowi untuk memberikan laporan langsung terkait pencalonannya sebagai cawapres Ganjar.
Menanggapi hal itu Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa rakyat Indonesia berharap bakal calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD tak mundur dari jabatannya.
"Rakyat justru mengharapkan Prof Mahfud MD tetap menjabat sebagai Menkopolhukam dan beliau sosok yang punya integritas tinggi untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya untuk tertib," ujar Hasto di Jakarta, Jumat (27/10/2023) malam.
Menurutnya rakyat melihat Mahfud MD sebagai sosok yang dapat memastikan aparat pelaksana kekuasaan pemerintahan tidak menyalahgunakan wewenangnya. Sehingga kualitas pribadi Mahfud MD tak perlu diragukan lagi.
“Prof Mahfud ini kan, komitmen bagi bangsa dan negara jauh lebih besar daripada pribadi dan keluarga. Sehingga tugas kenegaraan harus berjalan dan itu tidak bertentangan dengan undang-undang,” jelasnya.
Kendati demikian, Hasto menuturkan Mahfud MD akan mengajukan cuti saat masa kampanye tiba untuk fokus memenangkan Pilpres 2024.
“Kalau kampanye ya beliau mengajukan cuti dan kemudian rakyat mengharapkan Prof Mahfud bisa menjadi wasit yang baik, agar tidak ada ada penyalahgunaan kekuasaan. Agar suara rakyat betul-betul menjadi suara yang paling berdaulat di dalam menentukan pemimpin,” tambah Hasto.
Sementara itu, saat disinggung terkait munculnya anggapan bahwa Mahfud MD melakukan rangkap jabatan.
Hasto mengungkapkan ihwal yang sama juga terjadi pada Prabowo Subianto yang tetap menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.
“Ya sama kan, ada Pak Prabowo sebagai menhan, Pak Jokowi sebagai presiden yang putranya (Gibran Rakabuming Raka) juga menjadi calon wakil presiden. Yang penting rakyat bersama-sama untuk mengawasi agar kontestasi bisa berlangsung dengan baik,” tegasnya.
Hasto melanjutkan pihaknya meyakini masyarakat sipil akan menjadi pengawas yang baik akan kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu.
“Kami meyakini bahwa civil society akan menjadi pengawas yang baik supaya tidak ada abuse of power. Kami meyakini yang namanya Pak Ganjar, Prof Mahfud MD, itu betul-betul punya komitmen untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan,” pungkas dia.(ant/muu)