Ibunda Imam Masykur, Fauziah saat bersumpah sebelum memulai persidangan pemeriksaan saksi..
Sumber :
  • tvOnenews - Muhammad Bagas

Ibu Imam Masykur Ceritakan Derita Anaknya Ketika Telpon Minta Uang Rp50 Juta

Kamis, 2 November 2023 - 18:06 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Ibu kandung dari Imam Masykur yakni Fauziah dihadirkan menjadi saksi dalam persidangan kasus kematian anaknya di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Kamis (2/11/2023). Agenda sidang pada hari ini yaitu pemeriksaan sejumlah saksi yang terlibat dalam perkara tersebut.

Dalam kesaksiannya, Fauziah mengakui bahwa ia sempat ditelepon oleh anaknya, yakni Imam Masykur saat diculik, diperas dan diintimidasi oleh tiga prajurit TNI AD. Mereka adalah anggota TNI Praka Riswandi Manik (RM), anggota Direktorat Topografi TNI AD, Praka Heri Sandi (Praka HS) dan Anggota Kodam Iskandar Muda Aceh, Praka Jasmowir (Praka J).

Fauziah mengaku kaget bukan main saat menerima telepon dari anaknya tersebut. Kata dia, terdengar suara anaknya yang merintih kesakitan lantaran tubuhnya sembari dianiaya oleh komplotan prajurit TNI AD.

"Iya waktu dibuhungi korban (Imam) baru ibu tau. Ditelepon (Imam) tanggal 12 (Agustus) malam minggu. Kalau di Aceh habis maghrib 19.30 WIB," pengakuan Fauziah kepada jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan.

Kemudian Fauziah menirukan suara lirih kesakitan Imam Masykur yang meminta ia cepat mengirimkan uang saat diperas dan diintimidasi oleh anggota TNI AD itu.

Dalam sambungan telepon itu, Imam Masykur mengaku sudah tak kuat lagi menahan rasa sakit kepada sang ibu, lantaran tubuhnya terus dianiaya oleh komplotan TNI AD itu.

"Mak cepat kirim uang saya ditangkap diminta uang Rp 50 juta. Mak cepat cepat cari dimana aja sama saudara. Ini saya dipukul keras gak tahan lagi mak, cepat cari mak. Itu cakap almarhum," kata Fauziah meniru suara anaknya.

"Pada intinya korban meminta uang Rp 50 juta, kenapa?," tanya JPU kepada Fauziah.

Lantas Fauziah menjawab bahwa ia tak mengerti secara pasti mengapa anaknya meminta dikirimi uang Rp 50 juta. Sebab, ia sendiri juga terlanjur shock saat menerima telepon dari anaknya yang bersuara lirih.

"Enggak ada penjelasan, saya ngomong aja susah, saya bilang dari mana kita dapat uang Rp 50 juta uang itu banyak sekali," kata Fauziah menjawab pernyataan JPU.

Lebih lanjut, Fauziah mengatakan bahwa saat dalam posisi tersebut, jantungnya terasa ingin meledak. Ia tak kuasa menahan tangis mendengar suara anaknya sedang dipukuli oleh aparat negara yakni Praka RM dan komplotannya.

"Habis itu pak selang beberapa menit, itu agak susah, jantung saya mau meledak, habis itu enggak tau tengok jam berapa, habis itu nelepon lagi, mak cepat-cepat kirim uang mak saya gak sanggup lagi, kirim cepat uang mak, saya sikit lagi mau mati," kata Fauziah menirukan Imam Masykur.

"Suara itu terdengar di kuping. Anak ibu menangis, suaranya sudah setengah susah, susah ngomong, sangking kerasnya dipukul suaranya kedengeran di ibu," sambungnya.

Ia pun menegaskan bahwa benar saat dalam sambungan telepon tersebut terdengar suara pukulan dan intimadasi dari tiga prajurit TNI AD.

Menghadapi hal ini ia hanya bisa pasrah dan percaya kepada Tuhan. Sebab, kata dia, ia hanya masyarajat dari golongan ekonomi rendah yang tak cukup memenuhi permintaan para pemeras tersebut.

"Benar-benar pak, sampai kedengeran di kuping ibu. Kek mana caranya dipukul kan Allah yang tahu sampai ke kuping ibu. Habis itu ibu cari uang kemana mana, mana dapat uang Rp 50 juta kami orang miskin pak," ujarnya.(rpi/chm)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral