- tvOnenews.com/Rizki Amana
Firli Bahuri Dua Kali Mangkir Pemeriksaan Polisi Terkait Dugaan Kasus Pemerasan Terhadap Eks Mentan SYL
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua KPK, Firli Bahuri kembali mangkir dari pemeriksaan keduanya yang dijadwalkan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya hari ini, terkait dugaan kasus pemeresan terhadap eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Lantas, Firli Bahuri tercatat telah dua kali mangkir dari pemeriksaan keduanya yang telah dilayangkan oleh Polda Metro Jaya.
"Betul (Firli Bahuri berhalangan hadir)," kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada awak media, Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Diketahui, penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan kedua terhadap Firli Bahuri.
Namun, Firli Bahuri hingga tercatat telah dua kali mangkir dari pemeriksaan keduanya yang terjadwal pada Selasa (7/11/2023), dan Selasa (14/11/2023).
Sebelumnya, Ketua KPK, Firli Bahuri sempat menjalani pemeriksaan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait dugaan kasus pemerasan terhadap eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Firli yang menjalani pemeriksaan di Gedung Dittipikor Bareskrim Polri tercatat menjalani pemeriksaan sekira pukul 11.00 WIB hingga pukul 19.50 WIB.
Sejak kedatangannya hingga kepulangannya saat menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Firli tak memunculkan batang hidungnya kepada awak media yang telah menunggu sejak pagi.
Usai pemeriksaan berlangsung, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak menggelar konferensi pers hasil pemeriksaan pihaknya kepada Firli Bahuri.
Ade mengatakan saat pemeriksaan berlangsung Firli sempat mengakui pertemuan dirinya dengan SYL sesuai foto yang sempat beredar pada pesan berantai media sosial.
"Membenarkan, saya kira bulan Maret tahun 2022," kata Ade saat ditanyai foto pertemuan Firli Bahuri dengan eks Mentan, SYL, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Sementara itu, Ade memastikan foto temuan tersebut turut serta menjadi materi penyidikan dalam pemeriksaan terhadap Firli Bahuri.
"Foto pertemuan jadi materi penyidikan," ungkap Ade. (raa/mii)