- Tim tvOne/Muhammad Bagas
6 Profil Singkat Tokoh Perempuan Indonesia di Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud
2. Sandrayati Moniaga
Sandrayati Moniaga, S.H., mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia, lahir pada 19 Oktober 1961. Gelarnya sebagai Sarjana Hukum diperoleh dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada tahun 2003, dan saat ini, ia tengah mengejar gelar doktor di Universitas Leiden, Belanda.
Selama kariernya, Sandrayati banyak berkontribusi di bidang Hak Asasi Manusia dan lingkungan, terutama melalui partisipasinya di HuMA (Perkumpulan untuk Pembaruan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis).
Kiprahnya dalam berbagai organisasi melibatkan peran signifikan, seperti menjadi Wakil Direktur Lembaga Bela Banua Talino, Koordinator Program Hukum dan Lingkungan di WALHI, serta Wakil Ketua Bidang Eksternal dan Anggota Komnas HAM. Sebagai bagian dari Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud, Sandrayati Moniaga membawa pengalaman dan dedikasi dalam advokasi hak asasi manusia dan keberlanjutan lingkungan ke dalam tim perempuan hebat tersebut.
3. Nia Sjarifudin
Nia Sjarifudin, seorang aktivis anti diskriminasi, merupakan tokoh perempuan Indonesia yang berpengalaman dalam memimpin Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) dan sebagai Wakil Sekretaris di Indonesia on Religion and Peace. Keterlibatannya dalam berbagai organisasi advokasi, seperti Masyarakat Anti Nuklir (MANI) dan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), mencerminkan dedikasinya terhadap isu-isu sosial, hak asasi manusia, dan keberagaman di Indonesia.
Sejak era Orde Baru, Nia telah aktif dalam advokasi hak perempuan dan demokratisasi, terutama terkait peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen. Kehadirannya di Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud menjadi angin segar bagi perempuan terhadap keterwakilan politiknya.
4. Yustitia Arief
Yustitia Arief, seorang aktivis untuk kesetaraan bagi penyandang disabilitas, merupakan pendiri Disability Inclusion Advocacy (AUDISI). Ia meraih gelar Sarjana Hukum Internasional dari Fakultas Hukum Universitas Pancasila pada tahun 1993. Yustitia memulai karirnya di stasiun televisi swasta, di mana ia berhasil menjadi penyiar berita internasional.
Saat ini, Yustitia dipercayakan untuk memperkuat tim staf khusus presiden bidang urusan kesejahteraan sosial. Dedikasinya terhadap inklusi penyandang disabilitas dan peranannya dalam tim staf khusus presiden menandai kontribusinya dalam Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud.