- Antara
Singgung Jokowi soal Drakor Jelang Pilpres, PDIP: Nggak Mau Drama Tapi Situ Sutradarain
Jakarta, tvOnenews.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Masinton Pasaribu menanggapi terkait pernyataan Presiden RI, Joko Widodo yang menyebut terlalu banyak drama politik jelang Pilpres 2024.
Menurut Masinton, justru Presiden Jokowi sendiri yang menjadi sutradara dalam drama politik menjelang pemilu ini.
Hal ini disampaikan Masinton dalam diskusi dialektika demokrasi bertajuk "Nomor Urut Pasangan Capres Telah Ditetapkan, Saatnya Menuju Kampanye dengan Damai" yang digelar di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023).
"Udahlah ini pemain drama semua pak. Ojo jangan ada drama-drama tapi lu nyutradarain. Nggak mau drama, tapi lu nyutradarain, ya sama aja," kata Masinton.
Ia pun meminta agar Jokowi berhenti melakukan hal-hal manipulatif. Terlebih menjelang pesta demokrasi 2024 mendatang.
"Udah deh rakyat udah tahu, udah jangan pura-pura lagi drama-drama sok santun manipulatif pemimpin itu satu kata dan perbuatan," ujar dia.
"Belaga ini seakan-akan kayak mau dizalimi udahlah, rakyat udah pada tahu. Kita harus akhiri kemunafikan ini ke berpura-puraan ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan terlalu banyak melihat drama seperti drama Korea (drakor) dan sinetron menjelang Pilpres 2024.
Awalnya Jokowi menyebut kompetisi dalam demokrasi itu wajar. Menurutnya, bertanding untuk menang merupakan sesuatu yang sah-sah saja.
"Tapi yang harus tetap kita tunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas. Demokrasi yang tidak memecah belah dan tak saling menjelekkan dan saling memfitnah, demokrasi yang kita ingin bangun adalah demokrasi yang membangun, yang menghadirkan solusi," kata Jokowi dalam HUT ke-59 Golkar, di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Namun, Jokowi mengaku akhir-akhir ini justru melihat terlalu banyak drama hingga sinetron dalam perpolitikan nasional. Ia mengingatkan mestinya yang muncul adalah pertarungan gagasan.
"Saya lihat akhir-akhir ini yang kita liat adalah terlalu banyak dramanya. Terlalu banyak drakornya. Terlalu banyak sinetronnya. Sinetron kita liat. Mestinya pertarungan gagasan, pertarungan ide. Bukan pertarungan perasaan," ujar Jokowi yang disambut riuh tamu undangan yang hadir.
"Kalau yang terjadi pertarungan perasan repot semua kita. Tidak usah saya teruskan, karena nanti kemana-mana," katanya melanjutkan. (rpi/ree)